Tribratanews.kepri.polri.go.id – Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia, S.E. turun langsung menemui tokoh masyarakat Melayu Rempang Galang bertempat di Kediaman Rumah Bapak Gerisman di Pantai Melayu Galang Rempang Cate, Kecamatan Galang, Kota Batam. Senin (18/09/2023).
Yang di dampingi oleh Wakapolda Kepri Brigjen Pol. Asep Syafrudin, S.I.K.,M.H, Deputi 1 Kementrian Investasi Bpk. Yuliot, Deputi 2 Kementrian Investasi Bpk. Heldi, Dirintelkam Polda Kepri Kombes Pol. Muhammad Rodjak Sulaeli, Kapolresta Barelang Kombes Pol. Nugroho Tri Nuryanto, S.H.,S.I.K.,M.H., Kajari Batam Herlina Setyorini, S.H.,M.H, Ketua Keramat Bpk. Gerisman Ahmad, Humas Keramat Bpk. Suardi, Wakil Keramat Bpk. Samsulrizal, anggota Keramat serta 100 orang Perwakilan Masyarakat Rempang – Galang.
Tokoh masyarakat Ketua Keramat Bapak Gerisman mengucapkan terima kasih karena Bapak Menteri Investasi Indonesia, Bapak Wakapolda Kepri dan Rombongan sudah datang dirumah Kami. Sudah hampir 8 bulan Kita sudah penat dan capek dengan rapat-rapat ini, dibelakang saya ada 2000 Masyarakat. Saya tidak mempunyai temen di Jakarta, Alhamdulillah namun pak Menteri bisa datang untuk bermusyawarah.
Dan Selama ini kita sudah memperjuangkan kampung kita sejak tahun 1834. Kita sudah layak mendapat hak legalitas untuk mendapat sertifikat, namun pemerintah tidak akan menyengsarakan masyarakat. HPL dari BP Batam belum ada, kalo bisa dapat diganti Lahan di Kampung Tua masyakat, dirempang Galang sudah kondusif, jangan berbuat Anarkis, mari kita tampilkan ide-ide yang sehat. Ucap Tokoh masyarakat Ketua Keramat Bapak Gerisman.
Dalam Kunjungannya Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia, S.E mengatakan hari ini adalah hari yang paling berbahagia, saya bersama orang tua saya pak gerisman ahmad dan pak suhardi tokoh tetua yang di tuakan, di dalam perkumpulan masyarakat melayu yang ada di rempang dan kami melakukan komunikasi intens dari kemarin dari magrib dirumah beliau, dan tadi kami bertemu dengan masyarakat dan melakukan diskusi mendalam terkait hal-hal yang terjadi di beberapa hari kebelakang, tentang pergeseran masyarakat dalam rangka proses investasi yang akan di lakukan di Rempang.
Dengan berbagai macam dinamika yang ada saya mewakili pemerintah atas perintah bapak Presiden kepada saya untuk bertemu langsung dengan tokoh masyarakat dan saya sudah lakukan datang kerempang dan kami berdiskusi dan mencari solusi yang terbaik.
Gimana solusinya, alhamdulillah sudah kita dapatkan dimana hak hak rakyat tetap kita jaga, hak kultural rakyat juga kita hargai, namun andaikan ada pergeseran tetap masih di wilayah pulau rempang dan kita sudah juga setujui dan insyaallah ini menjadi kado terbaik untuk masyarakat rempang, untuk pemerintah pusat, pemerintah daerah kabupaten, Kota dan provinsi Dalam penyelesaian hari ini, permasalahan sudah selesai. Ucap Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia, SH.
Tidak ada daerah yang maju tanpa adanya investor, persoalan yang ada pergeseran masih bisa dipulau rempang dan selama tidak mengganggu. Lahan 17.000 Hektar hanya 7.000 H yang bisa dikelola, 10.000 H Wilayah Hutan lindung, prioritas Kawasan 2000H – 2300H untuk Industri, tidak semua dilakukan pergeseran. Kita sebagai perwakilan dari tingkat pusat tidak mungkin menzolimi warga yang sudah lama disini. Hak haknya harus di perhatikan dengan baik, caranya pun harus di perhatikan dengan baik, jika ada saudara saya yang baru itu perlakuannya beda dengan sudah lama menetap di Rempang.
Jika ada pergeseran tanah yang akan di berikan 500 m2 ditambah dengan Sertifikat Hak Milik, dengan Rumah Type 45, dengan biaya pembangunan rumah sebesar 120 juta, tetapi jika ada rumah warga dengan nominal harga 500 juta, maka sisa 380 juta dapat diganti, jadi tidak ada yg di rugikan dalam urusan pergeseran. Dan jika warga memiliki tanah seluas 1000 m2, yang di kasihkan baru 500 m2 maka sisa tanah 500 m2 akan diganti dengan uang tunai sesuai dengan tafsiran harga tanah yang di tentukan oleh tim independent.
Dalam masa transisi pembangunan rumah, maka kita memutuskan per KK diberikan uang Sewa Rumah sebesar Rp. 1.200.000 Per-KK dan untuk masing masing orang 1.200.000, jika 1 KK ada 4 orang maka akan mendapat 4.800.000. diluar sewa rumah, maka perKk dapat 6juta sampai rumah jadi. Jika 10 tahun pembangunan maka 10 tahun mendapatkan uang itu.
Lokasi untuk pergeseran tetap di wilayah Rempang, tadinya mau di galang, usulan masyarakat karena kampungnya di rempang, jadi masyarakat maunya di rempang, kita tetap menghargai adat kebudayaan tanah ini, untuk makam nenek moyang kita, saya tidak izinkan sedikitpun untuk dibongkar, tetapi akan di bangun dan di pagar dan di bangunkan gapura.
Ada yang bertanya Pak menteri bagaimana kondisi kampung jika di geser ke kampung lain? jawabannya kita buatkan saja semacam museum yang kita bikin perkampungan sederhana untuk diceritakan kepada anak cucu bahwa kita punya adat, agar cucu tidak melupakan budaya melayu dan agar budaya tidak hilang. Untuk tempat pergeseran nanti akan Kita buka peta, dan kita putuskan kembali yang letaknya masih berada dipulau Rempang. Tidak semua akan menerima dan senang, tapi yakinlah tempat kita tidak akan maju karena adanya provokator yang menolak Investor masuk.
Saya juga di minta oleh pak suhardi, yang mendata itu jangan aparat, tetapi yang mendata adalah ketua dan tim dari keluarga sendiri, tidak apa apa yang penting ada batas hari di setujui supaya ada progress.
Kami sebagai pemerintah sebagai menteri memikirkan tidak hanya pada satu kelompok tertentu, tetapi memikirkan semua aspek, setiap ada investasi masuk kita gampang di provokasi oleh orang yang tidak menginginkan indonesia ini maju. Ucap Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia, SE.