Harga Bawang Merah Naik, Kesempatan Petani Genjot Pendapatan

SOERATKABAR.COM, Jakarta – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Hadi bicara soal mahalnya harga bawang merah. Dia mengatakan kenaikan bawang merah di pasar saat ini masih berada di level yang terkendali.

Menurutnya, kenaikan harga bawang merah saat ini bisa menjadi kesempatan bagi petani untuk mendapatkan pemulihan keuntungan. Sebab, harga bawang merah sempat jatuh beberapa waktu ke belakang.

“Jadi ngelihatnya gini, kalau harga bawang lagi baik itu kita beri kesempatan pada para petani, karena kemarin harga sempet jatuh. Sekarang dia biar recovery gitu, tapi kan harganya kita pantau di pasar masih oke kok,” ujar Arief ditemui di Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (16/1/2025).

Arief menjelaskan bawang merah masuk ke dalam produk hortikultura yang masuk dalam kategori harga pangan dengan fluktuasi tinggi. Sebab, produksi bawang merah sangat bergantung pada faktor-faktor yang sulit dihindari seperti misalnya cuaca hujan deras yang menyebabkan gagal panen.

Pemerintah sendiri sejauh ini banyak melakukan distribusi produksi. Bapanas khususnya, akan memantau daerah mana yang kelebihan dan kekurangan pasokan bawang merah. Bagi daerah yang kekurangan pasokan bisa dipenuhi dari daerah yang pasokannya berlebih.

“Tapi kita sebaik mungkin menjaga daerah mana yang produksinya berlimpah, daerah mana yang baik untuk menutupi kekurangan. Jadi pemerintah melaksanakan fasilitasi distribusi,” papar Arief.

Dari data Panel Harga Badan Pangan Nasional, per hari ini harga bawang merah secara nasional rata-rata mencapai Rp 39.498 per kg. Harga tertinggi ada di Papua Pegunungan mencapai Rp 80.000 per kg, dan paling murah di Lampung senilai Rp 31.798 per kg. (dtk)