Akhirnya Terjawab Mengapa TKP Eksekusi Mati Brigadir J Digeser ke Duren Tiga, Pengacara: Seharusnya Dihabisi di Rumah Pribadi Ferdy Sambo

SuaraBandung.id – Mengapa Brigadir J tidak dihabisi di rumah pribadi Ferdy Sambo di Kawasan Saguling III, Jakarta Selatan?
 
Apa alasan Ferdy Sambo menggeser TKP eksekusi mati Brigadir J dari Saguling ke Duren Tiga Tiga, Jakarta Selatan.
 
Dua pertanyaan itu terjawab dari kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.
 
Hanya dalam hitungan menit saat semua tiba di Duren Tiga, suara rentetan tembakan membuat Brigadir J tersungkur.
 
Darah segar mengalir dari lubang-lubang bekas peluru yang menembus jasad malang Brigadir J.
 
Dari sana alasan Ferdy Sambo mangaka menembak Brigadir J di Duren Tiga, Jakarta Selatan akhirnya terungkap.
 
Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan, Ferdy Sambo bisa saja mengeksekusi Brigadir J di kediaman pribadi, Saguling.
 
Seperti diketahui jika kasus Brigadir J terus berkembang dan jadi sorotan publik. Bahkan media asing pun turut memberitakan bagaimana kejahatan Ferdy Sambo dama mengeksekusi Brigadir J.
 
Banyak versi cerita di media sosial tentang alasan kenapa Duren Tiga dipilih jadi tempat eksekusi mati Brigadir J.
 
Namun, jika mengetahui alasan Ferdy Sambo habisi nyawa Brigadir J di rumah dinas, dari sana akan terungkap apakah semua direncanakan atau hanya spontan.
 
Dari diskusi yang disajikan kanal YouTube Refly Harun, Kamaruddin Simanjuntak menduga, Ferdy Sambo menggeser TKP pembunuhan dari Saguling ke Duren Tiga yakni rumah dinas Kadiv Propam.
 
Kamaruddin menduga, Ferdy Sambo bisa saja memberi perintah menembak Bharada E di Saguling.
 
Namun, setelah melihat uraian Kamaruddin Simanjuntak, Ferdy Sambo sengaja menggeser TKP penembakan agar kasus tersebut menjadi beban negara.
 
“Jadi, kenapa ini dilakukan (eksekusi Brigadir J) di rumah dinas? Supaya menjadi beban negara, kan begitu,” ucap Kamaruddin Simanjuntak, Minggu 25 September 2022.
 
Jika eksekusi Brigadir J dilakukan di rumah pribadi, dikatakan Kamaruddin nantinya akan di Police Line.
 
“Otomatis. Hal itu akan mengganggu aktivitas di rumah pribadi. Bisa terganggu, sebab menjadi lokasi pembunuhan,” kata Kamaruddin Simanjuntak.
 
Dari sana, dia melihat jika Ferdy Sambo yang merencanakan pergeseran TKP eksekusi dari Saguling ke Duren Tiga.
 
“Mangkanya lokasi pembunuhan Brigadir J itu di rumah dinas, agar menjadi beban pemerintah,” jelasnya lagi.
 
Dia menduga, di rumah pribadi Ferdy Sambo ada banyak aktivitas yang tidak dibuka ke publik.
 
Sementara untuk rumah dinas itu, akan ada banyak aktivitas penyidik, karena Duren Tiga menjadi lokus pembunuhan. 
 

Kolase foto Mendiang Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, dan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi. [instagram]
Kolase foto Mendiang Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, dan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi. (sumber: instagram)

Bukan itu saja, jika Brigadir J dieksekusi di Saguling, maka harga rumah Ferdy Sambo akan jatuh karena bekas terjadinya pembunuhan sadis.
 
Bahkan, rumah-rumah bekas pembunuhan biasanya akan sulit dijual kepada siapapun.
 
Berbeda halnya dengan rumah dinas, maka ceritanya menjadi sama seperti saat ini. 
 
Rumah pribadi Ferdy Sambo tidak banyak dijamah penyidik, dalam hal ini hanya kebutuhan penunjang.
 
“Dalam istilah pasar itu menjadi tempat angker. Karena diduga ada roh-roh bergentayangan yang tidak ikhlas mati disitukan,” kata dia.
 
“Sebab dari itu, belum tentu ada orang yang mau beli rumah tempat pembunuhan,” kata Kamaruddin Simanjuntak.
 
Ketika TKP di Duren Tiga kata Kamaruddin, nasib rumah dinas tersebut dikembalikan pada negara.
 
“Jadi dengan kata lain kasus Brigadir J ini menjadi beban negara atau institusi Polri,” katanya. 
 
“Itulah (pemindahan TKP) kecerdasan suami Putri Candrawathi itu,” ucap Kamaruddin Simanjuntak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *