Sekretaris Dinas Perikanan dan Peternakan Garut, Dyah Savitril, mengatakan kegiatan digelar di salah satu wilayah endemis rabies. Artinya, wilayah yang pernah ada kasus positif rabies baik pada manusia maupun hewan.
“Kematian oleh rabies ini tercatat hampir sekitar setiap hari itu cukup tinggi, dan infonya setiap sekian jam ada kematian akibat rabies di seluruh dunia. Namun, selama 8 bulan terakhir di Kabupaten Garut tercatat ada kasus gigitan HPR berjumlah 47 kasus dan populasi di daerahnya cukup tinggi berjumlah 17.289 ekor terdiri dari 11.062 ekor anjing, 6.211 ekor kucing, 16 ekor monyet atau kera,” kata Dyah, Kamis, 29 September 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia mengatakan secara statistik memang ada 98 persen penyakit rabies ditularkan melalui gigitan anjing dan 2 persen ditularkan melalui kucing dan kera. Akan tetapi, penyakit rabies sangat berbahaya dikarenakan saat ini belum ada obatnya, sehingga bisa berakhir dengan kematian.
“Kita sangat-sangat konsen terhadap rabies ini dan ingin membebaskan Garut dari penyakit rabies, di Garut sendiri kondisinya gimana? sebetulnya sejak tahun 2013 itu kasus terakhir ada positif rabies di Garut jadi sudah hampir 10 tahun,” ujarnya.
Ia menyampaikan target vaksinasi di Garut tahun ini sebanyak 1.080 ekor HPR, yang direalisasikan melalui vaksinasi hewan gratis selama 3 hari di SDN 1 Cikajang dan di Aula Desa Cikajang.
Hari berikutnya di Alun-Alun Limbangan dan puncaknya hari ketiga di Kantor Diskanak Garut. Kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahayanya penyakit rabies serta kesadaran pemilik hewan untuk melakukan vaksinasi rabies, sehingga Kabupaten Garut bisa mencapai target bebas rabies di tahun 2030 nanti.
“Kita melibatkan mungkin petugas dan masyarakat yang terlibat itu lebih dari 150 orang, dan ini juga sampai jam 10 ini sudah cukup banyak yang mendaftar untuk vaksinasi kucing-kucing peliharaan yang sehat-sehat yang bisa divaksin dan jarapan kami adalah dengan vaksinasi rabies bisa membebaskan Kabupaten Garut dari rabies tahun 2030 dan itu juga target dari Jabar dan Indonesia,” paparnya.
(NUR)
