Tak Ada Jembatan, Ratusan Pelajar Pertaruhkan Nyawa untuk Sekolah

SuaraBandungBarat.IdRatusan pelajar di Desa Neglasari, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur harus mempertaruhkan nyawa mereka dengan menyebrangi derasnya arus Sungai Cigonggang saat melintas pergi ke sekolah mau pun sebaliknya.

Tak ada jembatan penyebrangan di Sungai Cigonggang yang teretak di desa itu. Hal tersebut menyebabkan ratusan pelajar yang terdiri dari siswa SD, Madrasah Tsanawiyah dan SMK terpaksa menyebrangi derasnya arus sungai.

Bahkan, para pelajar ini terpaksa bolos sekolah selama berhari-hari saat arus Sungai Cigonggang deras dan tinggi.

Kepala Desa Neglasari, Nasihin, membenarkan adanya aktivitas pelajar dari tiga tingkatan yang terpaksa menerobos sungai saat pergi dan pulang sekolah.

Baca Juga:Nick Kyrgios Tetap Fokus Japan Open Jelang Sidang Kasus Penyerangan

“Mereka terpaksa menerjang sungai demi pergi ke sekolah,” tutur Nasihin pada wartawan, Senin (3/10/2022).

Begitu juga mengenai pelajar harus tidak sekolah karena debit air sungai sedang tinggi. 

Kalaupun ada jalan pintas untuk berangkat sekolah, jaraknya pun cukup jauh.

“Nyawa pelajar ini memang terancam, bahkan setiap tahunnya selalu menelan korban akibat terpeleset saat sedang menyebrang,” ujarnya.

Pihaknya tidak tinggal diam, ungkap Nasihin, beberapa kali mengajukan permohonan pembangunan jembatan, tapi tidak ditanggapi Pemerintah Kabupaten Cianjur.

Baca Juga:Usut Tragedi Kanjuruhan, Menpora Pastikan TGIPF Bekerja Secara Sinergi

“Sudah bosan mengajukan, tapi tidak ditanggapi,” tandasnya.

Sumber: suara.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *