Berdasarkan data dari Polsek Sukaratu banjir menerjang pemukiman warga di Kampung Ciponyo RW 10, Desa Linggajati, Kampung Cipoyo RW 20, Desa Linggajati, Desa Tawangbanteng, Kampung Babakan Kondang, Desa Sinagar dan Kampung Parakan Kawung, Desa Sukagalih, Kecamatan Sukaratu.
Kapolsek Sukaratu, Polres Tasikmalaya Kota, Iptu Mahmud Darmana mengatakan, hujan deras yang terjadi siang hingga malam hari itu menyebabkan banjir bandang jebolnya tanggul Sungai Cibanjaran dan Sungai Ciloseh meluap mengenangi ratusan rumah terjadi pukul 17.00 WIB sore. Namun, Polisi yang terjun langsung melihat tanggul Sungai Cibanjaran jebol dan Sungai Ciloseh meluap langsung mengenangi rumah penduduk.
“Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan air Sungai Ciloseh meluap dan jebolnya tanggul di aliran Sungai Cibanjaran hingga mengenangi pemukiman warga di Desa Linggajati, Desa Linggajati, Desa Tawangbanteng, Desa Sinagar, dan Desa Sukagalih, Kecamatan Sukaratu. Dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa, tetapi beberapa rumah berada di empat desa terencam setinggi 30 sentimeter hingga 60 sentimeter,” katanya, Selasa, 4 Oktober 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia mengatakan,pihaknya langsung melakukan monitoring terutama di aliran sungai seperti Ciloseh dan Cibanjaran tapi dengan jebolnya tanggul akan adanya upaya perbaikan apakah itu dilakukan oleh pemerintah atau Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy. Karena, jika tidak diperbaiki akan semakin parah terutama limpahan air akan merusak lahan pertanian dan pemukiman warga juga akan tergenang.
“Dampak banjir bandang yang terjadi selama itu menyebabkan lahan pertanian milik warga mengalami kerusakan di empat desa. Namun, untuk rumah tinggal semuanya tidak ada yang rusak tapi beberapa pakaian, peralatan dapur terendam banjir dan untuk tempat tidur malah selamat setelah air merangkak naik,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Irwan mengatakan, hujan deras yang terjadi sejak sore menyebabkan tanggul Sungai Cibanjaran jebol dan Sungai Ciloseh meluap langsung menggenangi rumah warga hingga lahan pertanian mengalami kerusakan. Namun, kejadian tersebut tidak menyebabkan korban jiwa tapi rumah warga yang terdampak banyak terisi lumpur.
“Kami sudah menyampaikan kepada pimpinan dan sekarang ini sedang berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy terkait jebolnya tanggul Cibanjaran. Karena, di lokasi tersebut para petugas juga sekarang ini berupaya melakukan pengukuran mengingat air yang mengalir masih cukup deras hingga mereka juga menjaga keselamatan,” paparnya.
(MEL)