Simpati Pada Pedemo, Biden Sebut akan Hadapi Ancaman Lanjutan untuk Iran

Washington: Amerika Serikat (AS) akan memberikan sanksi pada Iran untuk tindakan keras mereka terhadap protes yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini. Presiden AS Joe Biden menegaskan, Iran akan dikenakan ‘biaya lebih lanjut’ atas tindakan tersebut.
 
Mahsa Amini (22) dinyatakan meninggal pada 16 September, beberapa hari setelah polisi moral terkenal menahan orang Kurdi Iran karena diduga melanggar aturan yang mengharuskan wanita mengenakan jilbab dan pakaian sederhana.
 
Kemarahan atas kematiannya telah memicu gelombang protes terbesar untuk mengguncang Iran dalam hampir tiga tahun dan tindakan keras negara yang telah melihat sejumlah pengunjuk rasa tewas. Lebih dari 1.000 ditangkap.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Pekan ini, Amerika Serikat akan mengenakan biaya lebih lanjut pada pelaku kekerasan terhadap pengunjuk rasa damai,” kata Biden.
 
“Kami akan terus meminta pertanggungjawaban pejabat Iran dan mendukung hak-hak warga Iran untuk memprotes secara bebas,” ucapnya, dilansir dari AFP, Rabu, 5 Oktober 2022.
 
Baca juga: Respons Tuduhan Khamenei, Biden: Amerika Serikat Dukung Perempuan Iran
 
Biden mengatakan dia “sangat prihatin” tentang laporan penindasan yang semakin intensif terhadap para pengunjuk rasa. Ia menambahkan, Washington mendukung semua warga Iran yang menginspirasi dunia dengan keberanian mereka.
 
Kelompok-kelompok hak asasi manusia menyuarakan keprihatinan mendalam setelah polisi anti huru hara Iran menggunakan gas air mata dan senjata paintball terhadap ratusan mahasiswa di Universitas Teknologi Sharif Teheran.
 
Rekaman pada Minggu malam menunjukkan para tahanan dibawa pergi dengan tudung kain di atas mereka. Protes juga menyebar ke sekolah, dengan rekaman video yang dibagikan oleh kelompok hak asasi Kurdi Hengaw menunjukkan siswi berdemonstrasi di dua kota di provinsi asli Kurdistan Amini.
 
Biden tidak memberikan indikasi tentang tindakan apa yang dia pertimbangkan terhadap Iran, yang sudah berada di bawah sanksi ekonomi AS yang melumpuhkan sebagian besar terkait dengan program nuklirnya yang kontroversial.
 
Iran pada hari Selasa menuduh pemimpin AS “munafik” dalam menerapkan hak asasi manusia untuk memberlakukan tindakan hukuman baru.
 
“Akan lebih baik bagi Joe Biden untuk berpikir sedikit tentang catatan hak asasi manusia di negaranya sendiri sebelum membuat gerakan kemanusiaan, meskipun kemunafikan tidak perlu dipikirkan,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani.
 
“Presiden AS harus prihatin dengan berbagai sanksi terhadap bangsa Iran, sanksi yang dikenakan terhadap negara mana pun adalah contoh yang jelas dari kejahatan terhadap kemanusiaan,” pungkasnya.
 

(FJR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *