Generasi Z dan Y yang Kepo Percepat Transformasi Digital Indonesia

Suara.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan generasi Z dan generasi Y yang dianggap sebagian orang generasi kepo akan membuat transformasi digital di Indonesia lebih cepat.

Generasi Z dan generasi Y dianggap memiliki tiga ciri utama, yakni agile, kreatif, dan memiliki keingintahuan yang tinggi.

“Mungkin banyak yang bilang ini generasi kepo, ya benar. Tapi kalau kepo-nya positif, enggak apa-apa. Ini akan membuat transformasi digital kita lebih cepat dan pemerintah harus memberikan program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu,” kata dia dalam Innovation Conference (ICON) 2022 yang diadakan GDP Venture di Jakarta, Jumat (7/10/2022).

Salah satu bentuk transformasi digital yang sedang didorong ialah pemberian visa terhadap digital nomad. Presiden Joko Widodo disebut telah mendorong para pemangku kepentingan terkait guna memberikan visa dan persyaratan yang diinginkan digital nomad agar mereka tak berpindah ke tempat lain.

Baca Juga:
Transformasi Digital dan Kualitas SDM Dorong Perusahaan Wujudkan Inovasi Teknologi

Sandiaga menceritakan pengalaman ketika mendatangi Bali, lalu bertemu dengan sejumlah orang di Canggu yang sudah menciptakan semacam digital help bagi digital nomad. Adanya digital help merupakan solusi yang membuat para digital nomad tetap berminat berkunjung ke Bali, terutama Canggu.

“Canggu berada di peringkat nomor dua sebagai destinasi yang paling diminati oleh digital nomad, Indonesia negara terindah menurut Forbes, Bali destinasi ter-happy di dunia. Kita sudah punya semuanya, jadi pemerintah harus cepat memberikan kebijakan yang memfasilitasi mereka dengan lebih baik,” ungkap Sandiaga.

Upaya mempercepat pemberitaan visa kepada digital nomad merupakan perwujudan dari konsep Gercep, yakni Gerak Cepat.

Kedua, pihaknya mengajak berbagai pemangku kepentingan untuk mengawal momentum kepulihan pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Indonesia sebagai perwujudan dari Geber (Gerak Bersama).

Seperti diketahui, sektor parekraf tanah air berada di posisi 32 atau meningkat 12 peringkat berdasarkan Travel & Tourism Competitiveness Index (TTCI) pada tahun 2021. Posisi tersebut berada di atas Vietnam, Thailand, dan Malaysia.

Baca Juga:
Dukung Transformasi Digital, Elitery Sediakan Layanan Cloud Computing

Karena itu, ia menekankan masyarakat tetap berwisata di Indonesia sehingga posisi sektor pariwisata dapat semakin lebih berkembang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *