“Investigasi kita lakukan pada setiap tahapan, mulai dari perencanaan hingga, terjadinya kerusuhan dan penanganan korban pascakerusuhan. Jadi kita bisa menemukan siapa yang bertanggung jawab di setiap tahapan itu” ujar anggota TGIFP Letjen (Purn), Doni Munardo, melalui keterangan tertulis, Sabtu, 8 Oktober 2022.
Tim pencari fakta mendatangi panitia pelaksana, pengurus klub Arema, dan berdialog dengan perwakilan suporter. Lalu, anggota tim lain mendatangi Polres Malang, Brimob Malang, dan Kodim 0808 Kabupaten Malang.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Doni mengungkapkan alat bukti penting sudah didapatkan, antara lain kamera pengawas (CCTV) di dalam stadion. Bukti ini bisa memberikan gambaran peristiwa kerusuhan pada malam itu.
“Berbagai alat bukti penting yang kita dapatkan ini akan memperkuat dan mempertajam analisis kita, sehingga peristiwa Kanjuruhan ini dapat kita ungkap secara menyeluruh dan independen,” ungkap Sekretaris TGIPF Nur Rochmad.
Nur mengatakan pihaknya juga akan mendalami penggunaan gas air mata saat kerusuhan pecah. Tim meminta keterangan dari pihak pengamanan, panitia pelaksana, maupun korban.
Hari ini, ujar dia, tim pencari fakta juga mengunjungi Stadion Kanjuruhan untuk memastikan kondisi dan standar kelayakan stadion. Termasuk pintu-pintu dan kelengkapan personel petugas (steward) di setiap pintu.
(AZF)