“Untuk mengurangi biaya yang harus dikeluarkan, maka itu kami yang mendekat ke mereka (KPM),” ucap Dino mealui keterangan tertulis, Minggu, 9 Oktober 2022.
Dia mencontohkan distribusi BLT BBM di Desa Jaring Halus, Sumatra Utara, dengan 424 KPM. Menurut Dino, perjalanan pihak penerima manfaat menuju kecamatan menempuh perjalanan panjang. Kemudian, biaya yang dikeluarkan tak sedikit.
“Kalau harus ambil di kecamatan harus naik perahu lagi dengan biaya 13 ribu, dan bolak balik bisa habis 100 ribu,” kata Dino.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selain itu, banyak penduduk desa penerima KPM yang tidak bisa meninggalkan rumah. Banyak dari mereka membawa anak yang terkadang membuat biaya mengambil BLT BBM membengkak.
Salah satu penerima manfaat BLT BBM, Rahmawati, sangat berterima kasih atas mendekatnya PT Pos Indonesia. Menurut dia, hal tersebut menjadi solusi supaya BLT BBM lebih mudah terdistribusi.
“Senang karena bisa beli beras dan susu anak. Harapannya lebih ditingkatkan lagi,” ujarnya.
Demikian pula KPM lainnya, Maimanah. Dia akan menggunakan uang bantuan untuk belanja harian dan beli obat. “Terima kasih bantuan dari pemerintah, mudah-mudahan nanti ada lagi,” katanya.
(ADN)