Porang, Pangan Andalan Masa Depan Mulai Digandrungi

CIANJUR – Tanaman porang mulai digarap oleh sebagian warga Tanjungsari di Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur Jawa Barat yang bekerja sama dengan CV Jagakarsa Perkasa Porang (JPP).

Warga Tanjungsari bakal menanam porang di lahan seluas 1 hektar dengan 40 ribu pohon yang dimulai pada Rabu (29/9/21).

Porang adalah tanaman penghasil umbi yang bisa dimakan. Tanaman ini biasa juga disebut iles-iles (anggota marga Amorphophallus).

Penampilan dan manfaatnya mirip dengan suweg dan walur, porang atau iles-iles ini sering dirancukan dengan kedua tanaman tersebut.

Melansir PenaKu.ID, pihak JPP Cianjur H. Iroj Mahesa menerangkan, pihaknya mengaku tidak hanya menanam porang saja melainkan juga dengan jenis usaha lain, seperti ternak dan tanaman jenis lain.

Usaha ini dilakukan dengan melibatkan warga sekitar secara kerja sama.

“Menanam porang di lahan 1 hektare di wilayah Desa Tanjungsari, tiga lokasi tanam porang di Cianjur Selatan, tanam jagung 30 hektare di Kecamatan Cikadu dan ternak domba di Cianjur Selatan,” ujar Irod, Selasa (28/9/21).

Kegiatan ini, lanjut Irod, diharapkan membantu warga bangkit dari pandemi untuk memulihkan ekonomi.

“Seperti tanam porang di Desa Tanjungsari merekrut masyarakt berikut para pemuda untuk bekerja pada tanaman porang seluas 1 hektare,” tambahnya.

Kegiatan ini ia harapakan bisa sekaligus meberdayakan masyarakat desa sekitar dengan tujuan memiliki produktifitas yang benilai.

“Selain mendapat keuntungan juga sekaligus memberdayakan masyarakat yang ada di lingkungan sekitar tanaman maupun peternakan miliknya,” katanya.

Seorang pemuda Desa Tanjungsari, Erab (46) mengaku bersyukur adanya program itu. Selain bisa bekerja, ia katakan mendapatkan wawasan seputar budidaya tanaman porang.

“Sebab selain mendapatkan upah harian juga ke depannya seluruh pekerja akan mendapatkan pula penghasilan dari hasil panen porang dan persentase,” kata Erab.

Budidaya porang terbilang mudah dan murah karena tak memerlukan banyak perlakukan khusus.

Pohon porang mudah tumbuh dalam berbagai kondisi tanah, bahkan di lahan kritis sekalipun.

Harga porang di pasaran ekspor juga terus meningkat. Manfaat porang, terutama umbinya, digunakan untuk bahan baku pembuatan tepung konjak atau tepung glucomannan.

Tepung ini yang kemudian dipakai sebagai bahan utama olahan shirataki, mi bening yang banyak dikonsumsi di Asia Pasifik.

Berbeda dengan tepung terigu atau tepung beras, konjak sendiri dikenal memiliki banyak serat.

Itu sebabnya shirataki berbahan dari konjak memiliki rasa lebih kenyal namun kandungan karbohidrat lebih sedikit.

Mi shirataki ini juga seringkali dipakai untuk mi ramen di Jepang. Popularitas shirataki juga terus meningkat karena dipercaya sebagai menu diet dan gaya hidup sehat.

Manfaat porang juga biasanya diolah menjadi bahan baku produk kosmetik, pengental, jelly, penjernih air, hingga lem.

Bahkan Presiden Joko Widodo pernah mengatakan, porang akan menjadi makanan sehat sebagai pengganti beras pada masa depan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *