Desa Sei Sekonyer Disiapkan Jadi Tempat Wisata di Kobar

PANGKALAN BUN –Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kotawaringin Barat yang juga mantan Camat Kumai, Yudhi Hudaya melakukan kunjungan dan survey, sekaligus mendorong pengembangan potensi wisata desa.

Kunjungan ke Desa Sekonyer Kecamatan Kumai ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan aparatur desa dalam mendukung visi misi kepala daerah.

Menurutnya, Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa.

“Beberapa hari yang lalu saya melakukan survei di Desa Sekonyer, melihat dan potensi wisata di sana, ini yang harus kita gali dan kita dorong potensi wisatanya,” kata Yudhi Hudaya, Kamis (7/10/ 2021).

Yudhi Hudaya mengatakan, di Kobar bahkan mungkin di Kalteng, potensi yang paling kuat dan real untuk potensi wisata hanya di desa, salah satunya adalah desa sungai Sekonyer.

“Alhamdulillah kami dengan seluruh elemen masyarakat desa, pemerintah desa termasuk pemerintah Kecamatan Kumai sudah sepakat untuk fokus berkomitmen mengembangan potensi wisata Desa Sei Sekonyer,” ujar Yudhi Hudaya.

“Insyaallah dalam waktu tidak terlalu lama, tahun depan Desa Sekonyer akan jadi desa wisata dalam makna sesungguhnya dan ini bukan sekedar slogan saja,” ujar Yudhi Hudaya.

Ia mengatakan, percayakan desa karena desa pasti bisa, sekaligus juga menjaga konsistensi komitmen mendukung skala prioritas visi misi daerah/kepala daerah Kabupaten Kotawaringin Barat.

Penelitian dan survei ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian deskriptif. Obyek dari penelitian ini adalah aparatur desa itu sendiri.

Hasil penelitian dan survei menunjukkan bahwa aparatur desa Sekonyer sudah melakukan dan perancangan pelaksanaan karena aparatur desa harus membuat APBDesa yang disampaikan kepada Bupati nantinya.

“Saya melihat partisipasi masyarakat desa dalam forum wisata cenderung meningkat. Desa adalah salah satu unit pemerintahan yang diselenggakan kepala desa dengan bantuan perangkat desa,” ujarnya.

“Desa bukan lagi merupakan bawahan daerah, melainkan menjadi independent community, yang masyarakatnya berhak berbicara atas kepentingan sendiri dan bukan sebagai figuran dan objek namun berperan sebagai aktor,” Yudhi Hudaya mengaskan.

Kedudukan desa merupakan entitas politik otonom dan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki regulasi sendiri dalam mengelola kehidupan desa.

“Makanya kami harus support dan dukung keinginan dan keunggulan wisatanya. Dengan adanya wisata sungai Sekonyer secara tidak langsung akan menambah pundi-pundi penghasilan masyarakat setempat,” katanya. (Yusro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *