Setelah Bencana Puting Beliung, Puskesmas Dirikan Posko Kesehatan

Polman – Dinas Kesehatan Polewali Mandar, Sulawesi Barat, melalui Puskesmas Mapilli, mendirikan Posko Kesehatan di Desa Buku, Kecamatan Mapilli, Kabupaten Polewali Mandar, menyusul bencana puting beliung, Kamis (14/10/2021)

Sedikitnya, 26 rumah warga Desa Buku rusak parah diterjang angin puting beliung disertai hujan deras, pukul 17.30 wita.

“Insya Allah posko ini akan kami siagakan selama sepekan. Tim yang dilibatkan siap melayani warga selama 24 jam,“ ujar Kepala UPTD Puskesmas Mapilli, H Saldy Kursani, Jumat (15/10/2021).

Menurut Saldy, keberadaan posko kesehatan ini penting, mengingat warga yang terdampak bencana rawan terserang penyakit, apalagi dengan kondisi cuaca yang tidak menentu.

“Biasanya, penyakit yang bermunculan di lokasi bencana seperti pusing dan sakit maag, karena memikirkan kondisi rumah, hingga penyakit yang ditimbulkan karena cuaca,” kata Ketua PMI Kecamatan Mapilli ini.

Kendati posko kesehatan ini ditempatkan di Poskesdes setempat, Saldy menyebut, tim yang dikerahkan akan berkeliling dari rumah ke rumah, untuk memberikan pelayanan kesehatan secara langsung.

Bupati Polewali Mandar Andi Ibrahim Masdar menyatakan akan berupaya cepat menanggulangi masalah di Desa Buku pasca terjangan angin puting beliung.

“Saya akan berikan perhatian untuk Desa Buku, bagaimana persoalan yang ada bisa tertanggulangi secepatanya,“ ujar Andi Ibrahim.

Andi Ibrahim menyebut, adanya genangan air di sekitar pemukiman warga yang terdampak becana angin puting beliung, berpotensi menimbulkan berbagai penyakit.

“Saya tunggu kadis PU, bagaimana mengantisipasi agar air ini bisa dikeluarkan. Agar ini bisa aman dari genangan, karena kalau banyak genangan, pasti banyak penyakit,” ujarnya.

Jangan sampai, kata dia menambahkan, selesai penangani rumah-rumah terdampak, muncul pula penyakit lain.

Umumnya rumah yang rusak kehilangan atap yang beterbangan sejauh puluhan meter akibat terjangan angin.

Beberapa dinding rumah warga juga terjatuh lantaran tak kuat menahan tiupan angin. (thaya/red)

Editor: Sulaeman Rahman

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *