BUMN Bangun Infrastruktur hingga Pendanaan Dukung Ekonomi Digital : Okezone Economy

JAKARTA – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membangun infrastruktur hingga memberikan akses pendanaan untuk mendukung ekonomi digital.

Hal itu dikonfirmasi Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury.

Dia mengatakan, kalau itu sebagai bentuk upaya membangun ekosistem ekonomi digital di era digitalisasi saat ini.

“Kita berupaya jadi bagian dari ekosistem dan juga jadi sumber pendanaan,” ujarnya dalam Forum Ekonomi Merdeka, Senin (28/2/2022).

 BACA JUGA:Dana Pensiun dan Asuransi BUMN Disebut Sarang Korupsi, Ini Cara Erick Thohir Bersih-Bersih

Dia menyebut juga kalau dulu Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) hanya fokus memberikan pinjaman kepada perusahaan dan UKM.

Tapi kini, Himbara akan memberi pendanaan dalam bentuk modal ventura dengan fleksibilitas.


Kementerian BUMN pun telah meluncurkan Merah Putih Fund.

Di mana kegunaannya untuk mendukung pendanaan perusahaan rintisan (startup) dalam negeri agar mampu menjadi unicorn.

“Kita harap Merah Putih Fund bisa melahirkan soonicorn, calon-calon unicorn dan betul-betul asli Indonesia sehingga investor swasta bisa turut masuk dan sinergi dengan fund yang dikelola Himbara dan Telkom ini,” harapnya.

Dia manargetkan ekonomi digital Indonesia mencapai lebih dari 10 persen PDB nasional pada 2025 mendatang.

 BACA JUGA:Erick Thohir Tutup 8 BUMN, Bagaimana Nasib Karyawan?

Sehingga, diharapkan Indonesia agar tidak hanya jadi penonton tapi mampu bersaing secara global.

“Untuk itu kita harus persiapkan diri dengan cara melakukan pengembangan infrastruktur dan peran BUMN khususnya dalam pengembangan infrastruktur, misal terkait dengan jaringan fiber,” jelasnya.

Diketahui, BUMN juga turut membangun digital platform.

Platform itu dibangun di berbagai bagian dan produk layanan untuk pemain lokal menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Pahala menyebut, kalau ingin perkembangan ekonomi digital sebagai talenta atau sumber daya manusia (SDM).

“Pada 2030, dengan perkembangan digital ekonomi yang terus meningkat, kami melihat kebutuhan tenaga kerja di sektor ekonomi digital juga akan sangat meningkat. Bahkan diperkirakan akan mencapai 17 juta tenaga kerja yang dibutuhkan di 2030 mendatang,” ucapnya.

 BACA JUGA:Erick Thohir Tutup 8 BUMN, Bagaimana Nasib Karyawan?

Untuk talenta yang dibutuhkan, yakni programmer, data scientist, Artificial Intelligence, digital marketing, manajemen proyek digital, desain digital dan data.

“Itu adalah skill atau talenta yang jadi tantangan kita semua bagaimana dalam delapan tahun mendatang kita membangun tenaga kerja yang mampu dan bisa bersaing dengan pemain global,” katanya.

Terakhir, dia ingin BUMN untuk terus mengoptimalkan digitalisasi membantu UMKM berkembang melalui Pasar Digital (PaDi) UMKM.

Sehingga UMKM bisa masuk dalam rantai pasok BUMN.

“Kami sambungkan rantai pasok BUMN dengan UMKM. Kita harap dengan mengoptimalkan digitalisasi ini, BUMN bisa berikan akses UMKM ke BUMN,” terangnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *