Terdampak Konflik Rusia-Ukraina, Sri Mulyani Diminta Atur APBN : Okezone Economy

JAKARTAKonflik Rusia dengan Ukraina diproyeksi ganggu laju inflasi. Harga pangan maupun energi pun meningkat, bahkan lebih tinggi sebelum konflik kedua negara terjadi.

“Jadi negara harus segera lakukan perubahan di dalam APBN untuk menyesuaikan pos belanja, khususnya pos belanja subsidi energi, subsidi pangan, dan belanja jaminan sosial. Karena tiga komponen ini yang sekarang dibutuhkan untuk meredam kenaikan harga yang mungkin dalam jangka pendek akan dirasakan di tanah air, khususnya penyesuaian BBM, LPG, dan tarif dasar listrik,” Ekonom Bhima Yudhistira, kepada MNC Portal Indonesia.

Dia mengingatkan, jaring pengaman harus dipertebal. Kedua, Indonesia memang memiliki ketergantungan besar akan gandum dari Ukraina dan Rusia juga merupakan salah satu eksportir gandum untuk Indonesia.

Yang perlu dilakukan, sambung Bhima, adalah pemerintah, dalam hal ini adalah Kementerian Perdagangan, memanggil para importir dan pelaku di industri makanan dan minuman untuk mencari solusi bersama, termasuk mengalihkan barang-barang yang dibutuhkan sebagai komoditas bahan baku seperti gandum ke negara lainnya, seperti China, Australia, dan Amerika Serikat.

“Ini harus dikunci kontraknya dalam jangka panjang, karena apa yang terjadi di Ukraina sepertinya tidak akan surut dalam jangka pendek ini. Ini salah satu mitigasinya,” ungkap Bhima.

Baca Selengkapnya: Terdampak Perang Rusia-Ukraina, Sri Mulyani Harus Segera Atur APBN


(fik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *