Pernah Hadapi Cristiano Ronaldo, Bek Inter Milan Tak Takut Hadapi Trio Ganas Liverpool di Liga Champions

PERNAH hadapi Cristiano Ronaldo, bek Inter Milan Alessandro Bastoni tak takut hadapi trio ganas Liverpool di leg II 16 besar Liga Champions 2021-2022. Pengalaman menghadapi Cristiano Ronaldo di Liga Italia, hingga jumpa Karim Benzema (Real Madrid) di Liga Champions jadi modal bek 21 tahun tersebut.

Liverpool akan menjamu Inter Milan di leg II 16 besar Liga Champions 2021-2022 pada Rabu 9 Maret 2022 pukul 03.00 WIB. Jelang bentrok, Liverpool unggul agregat meyakinkan atas Inter Milan.


Liverpool vs Inter Milan

The Reds -julukan Liverpool- unggul dalam agregat (2-0) setelah menghajar Inter Milan di San Siro, Italia di leg I 16 besar Liga Champions 2021-2022 pada Kamis 17 Februari 2022. Saat itu, Liverpool mencetak dua gol via Roberto Firmino (75’) dan Mohamed Salah (83’).

Kekalahan di leg I 16 besar Liga Champions 2021-2022 membuat Bastoni bertekad membalikkan keadaan pada pertemuan kedua. Ia tidak gentar menghadapi gempuran Mohamed Salah, Sadio Mane dan Diogo Jota.

Trio ini sedang ganas-ganasnya di Liga Inggris. Mohamed Salah, Sadio Mane dan Diogo Jota menduduki tiga teratas top skor sementara Liga Inggris 2021-2022.

“Saya sudah bermain melawan pemain hebat: Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, Vinicius Jnr; yang terbaik di Eropa. Mohamed Salah, Sadio Mane dan Diogo Jota sangat bagus tapi di atas semua itu kami harus menampilkan performa yang hebat dengan semangat tim yang sempurna,” kata Bastoni dilansir dari laman resmi Inter Milan, Selasa (8/3/2022).

“Bermain di tempat tertentu memungkinkan saya dan pemain lain untuk tumbuh sebagai individu yang lebih lebih kuat,” sambung Bastoni.

Liverpool vs Inter Milan

Tak hanya berfokus pada ujung tombak The Reds, Bastoni juga mengatakan timnya akan berupaya mematahkan skema permainan Liverpool. Upaya ini dilakukan untuk meredam agresivitas Liverpool yang terkenal menekan.

“Anda selalu menganalisis gaya tim yang Anda lawan. Liverpool bagus di banyak sektor permainan. Alih-alih berfokus pada individu, kita perlu bekerja keras sebagai tim untuk menghentikan mereka bermain dengan kekuatan mereka,” ujarnya.

“Kami akan mencoba dan menghentikan mereka sebagai satu kesatuan,” tutup Bastoni.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *