Mengutip pernyataan Vivo pada awal September, Revvo 89 adalah produk BBM yang tidak bersubsidi. Harga Revvo 89 akan mengikuti harga minyak dunia, yang sangat bergejolak belakangan ini.
Kenaikan harga BBM Vivo jenis Revvo 89 ini sudah terjadi dua kali selama bulan September. Pihak Vivo juga menjelaskan pemerintah Indonesia memutuskan untuk menghapus penjualan BBM beroktan rendah pada 31 Desember 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Untuk mematuhi kebijakan pemerintah, PT Vivo Energy Indonesia telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghabiskan persediaan Revvo 89 kami pada akhir tahun ini,” kata manajemen Vivo.
Netizen sentil Pertamina
Banyak netizen yang memberikan tanggapan melalui media sosial seperti Instagram terhadap naiknya harga BBM Vivo tersebut. Folkative. Tak sedikit juga dari mereka yang berpendapat bahwa adanya ‘persaingan’ antara Pertamina dan vivo.
“Biasa antara persaingan kalau nga permainan,” tulis @tubaagusnd.
“Make subsidi dikira beban negara, pas banyak yang make swasta, si merah panik,” tulis @agung.pambudii.
“Beli terus gaes, biar yang merah kenak mental,” tulis @dayaganggu.
“SI MERAH MAKIN PANIK YAAAA,” tulis @gariskeras_tonightshow.
“HAHAHA dari 8900 ke 10900 trs skrg 11600, naikin trs pak biar org org balik ke jaman sepeda ontel,” tulis @meli.liaa.
“Harganya di naikin, kualitasnya di turunin. Tapi giliran rakyat nyari alternatif malah gak di bolehin. Memang ada-ada aja kelakuan negara wakanda selatan ini,” tulis @gilban9.
(SUR)
