63 Jemaah Umroh di Surabaya Gagal Berangkat, KKP Surabaya Salahkan Maskapai

Surabaya: Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya, Slamet Mulsiswanto, tak mau disalahkan terkait kegagalan puluhan jemaah umrah berangkat dari Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya, Senin, 26 September 2022. Slamet menyatakan tidak adanya petugas KKP di bandara karena tidak ada pemberitahuan dari pihak maskapai.
 
“Selama ini kita koordinasi lewat WhatsApp grup. Pada Minggu, saya sudah menanyakan informasi terkait jemaah umrah yang akan berangkat hari Senin. Tapi informasi yang disampaikan (maskapai) menyebut ada rombongan jemaah pukul 10.00 WIB yang akan terbang ke Tanah Suci, sehingga petugas baru stand by jam 07.00 WIB,” kata Slamet, dikonfirmasi, Rabu, 28 September 2022.
 
Karena tak ada penerbangan, KKP Surabaya tak menempatkan petugas di bagian validasi.  KKP Surabaya juga menyayangkan kejadian tersebut.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Sampai hari ini, sudah 64.000 jemaah umrah yang berangkat dari Bandara Juanda. Dari puluhan ribu orang itu, tak pernah ada masalah.
 
“Kami punya SOP setiap harinya, 3-4 jam sebelum keberangkatan pesawat jemaah umrah, petugas kami sudah stand by untuk validasi. Itu pun jika ada informasi dari maskapai, karena yang memiliki jadwal penerbangan adalah maskapai,” ujar dia.
 
Sementara itu, Humas Angkasa Pura Bandara Juanda Surabaya, Yuristo Ardhi Hanggoro, memastikan sebanyak 31 dari 94 jemaah umrah asal Jawa Timur sudah berangkat ke Arab Suadi. Sementara 63 jemaah sisanya masih belum jelas nasibnya hingga Rabu, 28 September 2022.
 
“Sebanyak 31 jemaah sudah berangkat melalui Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, kemudian lanjut ke Bandara Kuala Lumpur Malaysia Selasa kemarin. Sementara sisanya sampai saat ini masih menunggu di hotel,” kata Yuris.
 

Sebelumnya, puluhan jemaah umrah Jawa Jatim gagal berangkat ke Tanah Suci. Musababnya, mereka belum divalidasi, karena Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya saat itu tidak ada di Bandara Juanda pada Senin, 26 September 2022.
 
Jemaah umrah yang gagal berangkat itu berasal dari berbagai daerah di Jatim, seperti Probolinggo, Jember, Bondowoso dan Situbondo. Gagalnya 63 jemaah umrah berangkat ke tanah suci ini lantaran tidak adanya petugas validasi dokumen Internasional Certificate Vaccination (ICV) di bandara.
 
Ketua Asosiasi Muslim Penyelengara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Jawa Timur Sofyan Arif menilai 63 jemaah umrah yang gagal berangkat itu karena kelalaian petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya.
 
Padahal, kata dia, penerbangan internasional membutuhkan screening dan verifikasi kesehatan penumpang pesawat, tetapi petugas KKP tidak ada di bandara. Tanpa ada verifikasi kesehatan dari KKP, pihak imigrasi di Bandara Juanda pun tidak mengizinkan 63 jemaah umrah untuk terbang.
 

(NUR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *