Washington mengatakan sedang menilai apakah sabotase adalah faktor penyebab yang harus disalahkan.
Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan, Amerika Serikat sedang melihat laporan apakah bahwa kebocoran itu “hasil dari serangan atau semacam sabotase.”
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Jika dikonfirmasi, itu jelas bukan kepentingan siapa pun,” kata Blinken, dilansir dari AFP, Rabu, 28 September 2022.
“Pemahaman saya adalah kebocoran tidak akan berdampak signifikan pada ketahanan energi Eropa,” sambungnya.
Blinken menambahkan, AS dan sekutunya bekerja setiap hari dalam jangka pendek maupun panjang. “Kami melakukannya untuk mengatasi keamanan energi untuk Eropa dan, dalam hal ini, di seluruh dunia,” sambung dia.
Baca juga: Kremlin: Enggak Masuk Akal Rusia Sengaja Bocorin Pipa Gas Nord Stream
Ia merujuk pada upaya AS dalam meningkatkan pengiriman gas alam cair sejak invasi Rusia ke Ukraina yang memicu krisis energi. Beberapa sekutu AS, termasuk Jerman, mencoba mengurangi ketergantungan mereka pada energi Rusia.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan, ia telah berbicara dengan Denmark terkait kemungkinan ‘sabotase’ pada jaringan pipa Nord Stream.
“AS mendukung upaya untuk menyelidiki, dan kami akan melanjutkan pekerjaan kami untuk menjaga keamanan energi Eropa,” tambahnya.
Ukraina menuduh Rusia menyebabkan kebocoran pada pipa Nord Stream 1 dan Nord Stream 2, dengan mengatakan tindakan tersebut dapat disebut sebagai serangan teroris.
Foto-foto yang diambil oleh militer Denmark menunjukkan gelembung besar di permukaan Laut Baltik. Sementara menurut sejumlah seismolog, kebocoran pipa gas Nord Stream diakibatkan adanya semacam ledakan.
(WIL)
