Beberapa Jenis Parasit Trypanosoma Berpotensi Jadi Zoonosis

Jakarta: Parasit merupakan organisme yang hidup pada host dengan menyerap sari makanan dan memperoleh perlindungan untuk kehidupannya. Bentuknya cukup beragam, mulai dari cacing hingga protozoa yang menyebabkan beragam infeksi penyakit.
 
Peternakan memiliki potensi tinggi sebagai tempat penyebaran parasit baik yang bersifat animal transmitter only maupun zoonosis. Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) April Hari Wardhana mengungkapkan terdapat penyebaran penyakit surra yang berpotensi zoonosis.
 
Dia menyebut lalat dari jenis tabanus hidup di sekitar peternakan merupakan vektor yang efektif menyebarkan penyakit surra. Lalat tersebut membawa parasit berjenis protozoa dari hewan terinfeksi, yaitu Trypanosoma evansi.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Salah satu jenis parasit yang biasa ada pada peternakan adalah Trypanosoma evansi. Adanya kontak antara vektor surra dan manusia maka akan berpotensi menimbulkan zoonosis,” kata April dalam kuliah tamu parasitologi yang diselenggarakan prodi Kedokteran Hewan Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) Universitas Airlangga (Unair) dikutip dari laman unair.ac.id, Kamis, 29 September 2022.
 
April menyebut karena ukurannya besar, lalat tersebut dapat menghisap darah hewan ternak dalam jumlah besar dan menimbulkan kesakitan. Pada kasus terbatas dengan jumlah kecil, protozoa dapat menginfeksi peternak melalui lalat tabanus, salah satunya pada kasus yang terjadi di India.
 
“Penelitian membuktikan lalat jenis tabanus ini memiliki kecenderungan untuk hinggap pada manusia di lingkungan peternakan. Sehingga ini menjadi indikasi terjadi interaksi vektor penular dengan frekuensinya intens,” papar dia.
 
April menjelaskan pasien manusia di India tersebut menderita demam berulang (intermittent febrile) selama lima bulan dan mengalami kelelahan. Setelah pemeriksaan hematologi, serologi, dan biologi molekuler diketahui terdapat Trypanosoma evansi pada darah pasien. Padahal T. evansi merupakan agen penyebab penyakit Surra pada hewan.
 
Alumni Kedokteran Hewan Unair tersebut mengatakan infeksi antar hewan dapat terjadi akibat hewan terinfeksi masuk ke daerah bebas surra, hewan naive masuk ke daerah endemik, maupun hewan yang terinfeksi masuk kembali ke daerah endemik. Sedangkan, Surra dapat menyerang manusia bila adanya kelainan faktor trypanoloitic pada APL 1 pada pasien yang terinfeksi.
 
“Berdasarkan kajian lebih lanjut, ternyata Trypanosoma evansi hanya menyerang manusia yang tidak memiliki APL 1 dalam darahnya. Namun, ini tetap perlu menjadi perhatian khusus bahwa trypanosoma sudah berada dalam tahapan infeksi zoonosis terbatas,” kata dia.
 
Selain dari jenis Trypanosoma Evansi, ternyata terdapat beberapa jenis trypanosoma sp yang bersifat zoonosis menginfeksi manusia, seperti Trypanosoma Truzi yang menyebabkan chagas dan Trypanosoma lewisi dengan Induk semang tikus yang tersebar pada lingkungan rumah tangga.
 
“Beberapa gejala infeksi trypanosoma yang dapat dirasakan manusia adalah demam berkepanjangan, batuk, anoreksia, pitting dan edema. Selain itu, ada Trypanosoma juga yang dapat menyebabkan chagas dengan komplikasi irama jantung tidak normal,” tutur dia.
 
April mendorong perilaku hidup bersih dan sehat perlu dijalankan masyarakat. Baik dalam peternakan, industri, maupun rumah tangga.
 
Terutama, dalam mengurangi risiko zoonosis new emerging disease dari trypanosoma yang dapat terjadi di masa mendatang. Selain itu, pengendalian lalat di peternakan juga harus dilakukan untuk mengontrol penyebaran surra pada hewan ternak maupun meminimalkan potensi zoonosis yang dapat terjadi.
 

 

(REN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *