Pengamat: AHY Tidak Dewasa Dalam Komunikasi dan Aktor Politik

Pernyataan Presiden Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang membandingkan infrastruktur rezim Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih menjadi sorotan.

Pakar Komunikasi Politik Emrus Sihombing menilai AHY menunjukkan ketidakdewasaan politik dalam pernyataannya, yang kemudian memicu kontroversi.

“Pandangan yang disampaikan AHY menunjukkan ketidakdewasaannya dalam komunikasi politik dan ketidakdewasaannya sebagai seorang aktor politik,” kata Hermanus dalam keterangan tertulisnya, Rabu (28/9/2022).

“Faktanya, dia adalah ketua umum partai, bahkan salah satu kandidat pilpres 2024,” katanya.

Baca Juga:Digandeng Sony Music, Aruma Siap Rilis Lagu Terbaru

Selain itu, AHY juga dianggapnya tak bisa disebut sebagai negarawan. Ia justru menilai kalau sosok AHY kini hanyalah sebagai politisi yang ingin berkusa.

“Kalau negarawan kan lebih mengedepankan, bukan kepentingan kekuasaan. Tetapi mendapatkan kekuasaan memang harus egaliter,” jelasnya.

Daripada membandingkan, Emrus menyarankan agar AHY menyiarkan program yang dibuatnya melalui partai yang dipimpinnya.

“Jadi adu program. Tidak membuat diksi-diksi yang terdengar seolah-olah SBY itu superior,” tambahnya.

Berdasarkan data, Emrus mengatakan bahwa SBY hanya membangun 189,2 kilometer jalan tol antara tahun 2004 dan 2019. Sejak menjabat pada 2014, Jokowi telah membangun jalan tol sepanjang 1.762,3 kilometer. Dan memang, 750 km jalan tol lagi direncanakan selesai pada 2024.

Baca Juga:Ketahui 4 Cara yang Bisa Dilakukan Orangtua untuk Memperkenalkan Coding Kepada Anak

Kemudian tercatat ada pembangunan 18 bendungan dimulai pada era SBY. Namun, semuanya terselesaikan di era Jokowi. Diketahui pula, Jokowi telah membangun 12 bendungan sejak menjabat.

Jika dijumlahkan, ada 30 bendungan yang selesai dibangun pada era Jokowi. Dan target di era Jokowi diprediksi akan ada 27 bendungan lagi pada 2024.

AHY Sindir Jokowi Cuma Gunting Pita

Sebelumnya, AHY membandingkan proyek pembangunan infrastruktur yang dilakukan di era pemerintahan SBY dengan pemerintahan Jokowi saat ini. Ia mengolok-olok pemerintah saat ini karena membangun banyak infrastruktur, meski hanya upacara seremoni gunting pita pertama.

Awalnya, AHY menyebut banyak pembangunan atau proyek infrastruktur yang dibangun di era SBY, namun tidak dipublikasikan secara luas.

“Jadi mohon maaf, ngga apa-apa teman-teman di media bisa menangkap pesan ini. Misalnya ada yang bilang dulu belum ada pembangunan infrastruktur, sebenarnya sudah banyak,” kata AHY dalam sambutannya pada Rapimnas Demokrat 2022 di JCC Jakarta, Kamis (15/9/2022).

Kemudian, AHY mengatakan bahwa banyak proyek yang dibangun, direncanakan, disiapkan, dan ditugaskan di era SBY mencapai 70 atau 90 persen, tetapi diklaim pada era pemerintahan berikutnya dan digunakan sebagai upacara untuk menandai proyek itu hanya sebatas potong pita.

“Setahun gunting pita kira-kira masuk akal atau ngga? Ya kita ngga perlu juga diapresiasi, tapi jangan mengatakan, ‘ini kehebatan kita, satu tahun gunting pita,”  kata AHY.

“Itu namanya claiming sesuatu yang…ya kadang-kadang saya juga speechless mengatakannya,” lanjutnya.

Selain itu, AHY mengatakan dia tidak punya masalah dengan seremoni gunitng pita itum juga turut disematkan ucapan terima kasih kepada Demokrat khusunya pemerintahan SBY.

“Tapi kenapa sih kita tidak ucapkan terima kasih telah diletakkan pondasi atau landasan yang dibangun 70 persen, 80 persen, jadi tinggal 10 persen lagi untuk gunting pita. Terima kasih Demokrat, terima kasih SBY, begitu. Artinya kan adil. Betul? Jangan bilang Demokrat tidak peduli infrastruktur,” katanya.

(suara.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *