Pembunuh Sadis yang Bunuh-Rampok Henri alias Go Ahen Ditangkap, Lihat Kedua Kakinya Jebol Ditembak

 Deli.Suara.com – Masih ingat dengan kasus pembunuhan sadis yang menewaskan seorang pria bernama Henri alias Go Ahen (28) di sebuah bengkel mobil di Jalan PWI/Kemenangan Desa Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), tahun 2020 silam?

Kasus ini sempat menggegerkan masyarakat, karena aksi pelaku terbilang sadis, membunuh korban lalu menyimpan mayat hingga membusuk di dalam bengkel.

Usai kejadian, pelaku utama pembunuhan bernama Arman Pohan (33) kabur melarikan diri, bersama dengan mobil rampokan milik korban. Saat itu, polisi menangkap pemuda berinisial AAH (20) yang berperan membantu pembunuhan. Sedangkan Arman kabur tak tahu rimbanya. 

Namun, setelah dua tahun bersembunyi di tengah pedalaman kebun sawit di kawasan Padang Lawas, polisi yang terus melakukan pengejaran terhadap korban akhirnya mengetahui keberadaannya.

Baca Juga:Cuaca Sumut Hari Ini Jumat 30 September: Berpotensi Hujan di Siang dan Malam Hari, Siapkan Jas Hujan

Polisi akhirnya menyergap pelaku bernama Arman Pohan (33). Dalam penangkapan itu, polisi menghadiahi sebutir timah panas kepada pelaku.

“Iya, pelaku sudah kita amankan saat berada di kampung halamannya di daerah Sosa, Padang Lawas,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa kepada Deli.Suara.com, Jumat (30/9/2022) pagi.

Ia mengatakan pelaku ditangkap setelah 
merampok dan menghabisi nyawa korban di dalam bengkel mobilnya. 

Pembunuhan sadis itu terjadi dua tahun silam, korban ditemukan tewas membusuk di dalam bengkel mobil, Jumat (15/5/2020). Mobilnya juga raib dibawa kabur pelaku.

Meski sudah dua tahun bersembunyi, lanjut Fathir mengatakan pihaknya terus melakukan pencarian terhadap pelaku. Hingga akhirnya, polisi mendapati keberadaan pelaku di tengah kebun sawit.

Baca Juga:Dihantui Cedera Pemain Inti, Begini Prediksi Duel Arsenal vs Tottenham

“Pada saat penangkapan, petugas cukup mengalami beberapa kendala dikarenakan pelaku bersembunyi ditengah tengah kebun sawit sehingga kendaraan petugas tidak bisa masuk dan sinyal telepon sangat sulit untuk digunakan,” ungkapnya.

Dalam proses penangkapan itu, Kasat mengatakan pelaku sempat melakukan perlawanan terhadap petugas yang menyergap. Tanpa ragu, polisi menembak kaki pelaku untuk melumpuhkannya.

Usai ditembak, polisi membawa pelaku ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk mengeluarkan peluru yang bersarang di kakinya.

Mantan Kapolsek Medan Baru ini melanjutkan dari pemeriksaan terungkap kalau korban dan pelaku saling mengenal. 

Dari pemeriksaan terungkap motif pelaku tega merampok dan membunuh korban dikarenakan faktor sakit hati.

“Pelaku mengaku sakit hati karena korban tidak memberikan komisi dari hasil penjualan mobil yang telah disepakati dari awal,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *