Jakarta: Lembaga survei Pusat Data Bersatu (PDB) melakukan jajak pendapat terkait kemampuan yang harus dimiliki oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta. Mayoritas responden ingin pengganti Anies Baswedan dapat menggeliatkan ekonomi di Ibu Kota pasca dihantam pandemi covid-19.
“Sebagian besar responden 65,9 persen menginginkan Pj Gubernur DKI nanti memiliki kemampuan dalam hal membangun ekonomi,” ujar peneliti PDB Syarifuddin, dalam survei bertajuk Evaluasi Kinerja Pemerintahan Anies-Ariza secara virtual, Kamis, 29 September 2022.
Selain itu, sebanyak 15,4 persen responden berharap Pj Gubernur DKI yang terpilih dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Lalu sebanyak 9,1 persen berharap dapat menjaga stabilitas politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, meningkat kualitas kesehatan 6,3 persen, dan meningkatkan kegiatan keagamaan 1,5 persen.
“Sebagian besar responden 65,9 persen menginginkan Pj Gubernur DKI nanti memiliki kemampuan dalam hal membangun ekonomi,” ujar peneliti PDB Syarifuddin, dalam survei bertajuk Evaluasi Kinerja Pemerintahan Anies-Ariza secara virtual, Kamis, 29 September 2022.
Selain itu, sebanyak 15,4 persen responden berharap Pj Gubernur DKI yang terpilih dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Lalu sebanyak 9,1 persen berharap dapat menjaga stabilitas politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, meningkat kualitas kesehatan 6,3 persen, dan meningkatkan kegiatan keagamaan 1,5 persen.
Di samping itu, PDB juga menanyakan ke responden figur yang pantas menjadi Pj Gubernur DKI. Sebanyak 54,5 persen ingin sosok yang bisa menganyomi warganya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Bersih dari KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) 12,1 persen, berpihak pada rakyat dan netral dari politik 6,3 persen, dan lain-lain,” jelasnya.
Survei dilakukan melalui wawancara lewat telepon pada 24-25 September. Responden dipilih secara proportionate snowball sampling menggunakan nomor telepon genggam.
Jumlah sampel sebanyak 400 orang mewakili masyarakat pengguna telepon genggam yang ada lima wilayah administrasi DKI Jakarta. Margin of error survei kurang lebih 5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(ADN)
