Mitologi Kraken, Rahasia Bawah Laut Penghancur Kapal

SuaraSoreang.id – Ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa kita lebih tau tentang apa yang terjadi di luar angkasa daripada yang terjadi di dalam laut. 

Majunya zaman membuat manusia sudah bisa mengirim berbagai satelit serta alat-alat komunikasi dan alat memetakan luar angkasa.

Akan tetapi baru sebagian kecil dari lautan kita yang baru dijelajahi, artinya masih banyak sekali yang belum kita ketahui apa saja yang ada di dalamnya.

Karena itu, manusia memiliki ketakutan akan berbagai makhluk besar yang mungkin ada sebagai penghuni lautan dalam. 

Baca Juga:Siapa yang Salah Atas Tragedi Kanjuruhan? Netizen: Pemilik Kuasa yang Tidak Tepat Ambil Kebijakan Preventif

Banyak sekali legenda yang menceritakan berbagai makhluk raksasa yang muncul dan memakan korban jiwa para pelaut.

Satu diantara makhluk tersebut bernama Kraken. Kraken digambarkan sebagai makhluk raksasa bertentakel yang sering menghancurkan kapal-kapal di lautan sejak zaman Viking.

Menurut mitologi Nordik, Kraken ini menghuni lautan dari Norwegia sampai ke Greenland.  Tetapi tidak hanya itu, Kraken ini dapat ditemui di berbagai cerita beberapa kebudayaan di berbagai negara.

Pada zaman Yunani kuno, Aristoteles dan Pliny pernah menulis tentang Teuthis (cumi-cumi), ada pula makhluk Scylla karya Homer, kemudian Cthulhu Mitos, karya HP Lovecraft, ada pula legenda Lusca di Karibia, Akkorokamui di Jepang dan Te Wheke a Muturangi New Zealand.

Lautan yang luasnya 361 Juta KM persegi, membuatnya menjadi 71 persen yang mengisi bumi dibanding dengan daratan yang hanya seluas 149 Juta KM persegi.

Baca Juga:187 Tewas di Tragedi Kanjuruhan, Korban Kerusuhan Pasca Pertandingan Arema FC Vs Persebaya Masih Bertambah

Bisa saja muncul makhluk seperti Kraken dari lautan terdalam dari mana saja. Catatan awal tentang Kraken muncul sejal 1180. Raja Norwegia Sverre Sigurdsson, mencatat makhluk ini sebagai monster laut di perairan Skandinavia saat itu.

Kemudian berkermbang lagi di tahun 1250 dalam teks norwegia, Konungs Skuggsja, dalam tulisan ini menjelaskan tentang makhluk-makhluk yang ditemui Islandia, Greenland, dan Irlandia.

Dahulu makhluk itu tidak dinamakan Kraken tapi dikenal sebagai Hafgufa, digambarkan sebagai paus yang mirip pulau. Dalam catatan itu juga dijelaskan cara makan Kraken yang unik.

Kraken memuntahkan makanannya, kemudian muntahan itu kan menarik ikan berkumpul. Lalu dia menelan sekaligus semua ikan-ikan yang sedang berkumpul itu.

Dalam Saga Orvar Odds atau Saga Islandia Kuno pada abad ke-13M, menjelaskan perjalanan karakter utama ke Helen Land, peneliti mempercayai Helen land itu adalah pulau Baffin di Kanada.

Tulisan itu menceritakan bagaimana perjalanan karakter utama yang bertemu dua monster di tengah perjalanan. Monster ini adalah Lyngbakr, dan Hafgufa. Lyngbakr merupakan paus terbesar di dunia, sedangkan Hafgufa merupakan monster terbesar di dunia.

Seiring berjalannya waktu, ukuran Hafgufa atau yang disebut Kraken yang sebesar pulau mulai mengecil pada setiap cerita yang berbeda. Ahli Botani dan zoologi dari Swedia Carl Linnaeus, pertama kali mengklasifikasikan semua makhluk hidup di bumi, dia juga sempat memasukan Kraken.

Dalam karyanya Sytema Natvrae tahun 1735, dia mengelompokan Kraken sebagai Cephalopoda, diberi nama Microcosmus Marinus. Cephalopoda merupakan klasifikasi hewan dalam filum Mollusca, seperti jenis gurita, cumi-cumi, dan sotong.

Pada tahun 1752 sejarawan serta penulis asal Norwegia Erik Pontoppidan, dalam karyanya Det Forste Forsog Paa Norges Naturalige Historie, menuliskan penggambaran Kraken dengan cukup rinci.

Kraken digambarkan sebagai makhluk bulat, pipih dan banyak lengannya, hal ini pun didukung dengan kesaksian dari banyak nelayan. Erik juga lah orang yang menamakan makhluk itu dengan Kraken.

Sumber: YouTube Aurel Val

Kontributor: Hisyam Irsyaad

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *