Daftar Pemain Muda Terbaik Piala Dunia di Tiap Edisi (Bagian 2- Habis)

Jakarta: Piala Dunia tidak hanya menjadi panggung pembuktian bagi para pemain terbaik di dunia. Lebih dari itu, turnamen sepak bola empat tahunan ini juga merupakan momentum unjuk gigi buat para pemain muda.
 
Sejak 2006, FIFA mulai memberikan apresiasi besar kepada taleta-talenta muda yang berlaga di Piala Dunia dengan menambah satu kategori dalam penghargaan individu, yakni pemain muda terbaik (FIFA Best Young Player Award).
 
Penghargaan Pemain Muda Terbaik diberikan kepada pemain yang berusia 21 tahun ke bawah (saat penyelenggaraan Piala Dunia).





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Untuk menentukan para pemain muda terbaik di pergelaran Piala Dunia edisi sebelumnya, FIFA melakukan jajak pendapat (polling) melalui internet, mulai dari Piala Dunia 1958 di Swedia hingga Piala Dunia 2002 di Korea Selatan-Jepang.
 
Tahun ini, gelaran Piala Dunia 2022 di Qatar juga akan menjadi panggung unjuk gigi para pemain muda yang selama ini sudah menunjukkan kualitasnya di level klub. Beberapa pemain yang berpotensi meraih gelar Pemain Muda Terbaik Piala Dunia 2022 di antaranya; Pedri (Spanyol), Jude Bellingham (Inggris), Jamal Musiala (Jerman) hingga wonderkid AC Milan yang tergabung di Timnas Belgia, Charles De Ketelaere.
 
Lalu, siapa sajakah pemain muda yang sempat menyandang predikat Pemain Muda Terbaik di tiap edisi Piala Dunia? Berikut daftarnya (Piala Dunia 1990 – Piala Dunia 2018):

PIALA DUNIA 1990 – ITALIA

Pemain Muda Terbaik: Robert Prosinecki (Yugoslavia)
Usia: 21 Tahun
Penampilan (Gol): 3 Laga (1 Gol)
 
Robert Prosinecki masuk dalam skuat Timnas Yugoslavia pada Piala Dunia 1990 di Italia usai dinobatkan sebagai pemain terbaik pada Piala Dunia Junior 1987 di mana Yugoslavia dibawanya jadi juara.
 
Namun, persaingan untuk menembus skuat inti Yugoslavia di Piala Dunia 1990 sangat ketat mengingat sektor lini tengah dipadati sejumlah pemain berpengalaman macam Dragan Stojkovic, Zlatko Vujovic, dan juga Srecko Katanec.
 
Prosinecki baru melakoni debutnya pada pertandingan kedua penyisihan grup. Ia masuk menggantikan Dejan Savicevic saat Yugoslavia mengalahkan Jerman 4-1. Setelah itu, Prosinecki mulai diberi kepercayaan lebih dan sukses mencetak satu gol dalam kemenangan 4-1 Yugoslavia atas Uni Emirat Arab di laga pamungkas fase grup.
 
Prosinekci dipercaya sebagai starter dalam laga perempat final kontra Argentina. Sayang, meski sukses menjadi algojo penalti, Prosinecki tak mampu menyelamatkan Yugoslavia dari kekalahan 2-3 atas Argentina.
 
Delapan tahun berselang, Prosinecki kembali lagi tampil di pentas Piala Dunia pada 1998. Namun, kali ini tidak bersama Yugoslavia tapi di bawah bendera Kroasia yang dibantunya merebut juara ketiga.

PIALA DUNIA 1994 – AMERIKA SERIKAT (AS)

Pemain Muda Terbaik: Marc Overmars (Belanda)
Usia: 21 tahun
Penampilan (Gol): 5 laga (0 Gol)
 
Penampilan Marc Overmars di sisi kiri sayap Timnas Belanda mencuri perhatian pada Piala Dunia 1994 di AS. Dengan kecepatan dan kelincahannya, Overmars menjadi terror buat para pemain bertahan. Yang unik, selain rajin membantu serangan bak seorang winger, Overmars juga bermain di sisi kiri, padahal kaki terkuatnya adalah kanan. Inilah yang membingungkan lawan.
 
Overmars memegang peranan penting bagi skema serangan Belanda yang melaju sampai babak perempat final. Sayangnya, langkah Tim Oranye dihentikan secara dramatis oleh Brasil dalam laga ketat yang berkesudahan dengan skor 3-2.

PIALA DUNIA 1998 – PRANCIS

Pemain Muda Terbaik: Michael Owen (Inggris)
Usia 18 tahun
Penampilan (Gol): 4 laga (2 Gol)
 
Nama Michael Owen jadi bahan pembicaraan di Piala Dunia 1998 Prancis. Di usia 18 tahun, Owen mampu menunjukkan performa yang mengesankan dan mungkin masih dikenang para pendukung Inggris hingga kini.
 
Pada awal turnamen, Owen yang dianggap “masih hijau” memang tidak langsung dipercaya sebagai starter. Namun setelah ia mencetak gol perdananya hanya dalam kurun waktu tujuh menit setelah masuk ke lapangan –saat Inggris kalah 1-2 dari Rumania, Owen mulai diperhitungkan.
 
Salah satu penampilan Owen yang paling dikenang adalah ketika ia mencetak gol ke gawang Argentina di babak 16 besar. Dengan kecepatannya yang luar biasa, Owen sukses melewati adangan Jose Chamot dan Roberto Ayala sebelum dengan tenang menaklukkan kiper Carlos Roa.
 
Gol tersebut memang tak mampu menyelamatkan Inggris dari kekalahan 3-4 (2-2) di babak adu penalti, namun performa Owen tetap mendapatkan apresiasi besar. Terlebih, ia juga sukses menjalankan tugasnya sebagai algojo di babak tos-tosan.

PIALA DUNIA 2022 – KOREA SELATAN & JEPANG

Pemain Muda Terbaik: Landon Donovan (Amerika Serikat)
Usia: 20 tahun
Penampilan 5 Laga (2 Gol)
 
Amerika Serikat mencatatkan salah satu pencapaian terbaiknya pada Piala Dunia 2002 yang digelar di Korea Selatan dan Jepang. Mereka sukses melaju hingga babak perempat final. Dan salah satu pemain yang jadi motor utama pemainan The Yanks adalah Landon Donovan.
 
Dengan kelebihan yang dimilikinya dalam urusan kecepatan, drible dan finishingnya yang mematikan, Donovan menginspirasi kemenangan epik AS atas salah satu tim terbaik Eropa, Portugal pada laga pembuka grup.
 
Donovan yang saat itu berusia 20 tahun kembali jadi aktor penting dibalik kemenangan AS atas seterunya, Meksiko di babak 16 besar dengan skor 2-0. Sayangnya, performa impresif Donovan tidak berlanjut di babak perempat final di mana AS harus mengakui keunggulan Jerman dengan skor tipis 0-1.

PIALA DUNIA 2006 – JERMAN

Pemain Muda Terbaik: Lukas Podolski (Jerman)
Usia: 21 tahun
Penampilan (Gol): 7 Laga (3 Gol)
 
Tampil di hadapan publik sendiri, Lukas Podolski jadi salah satu pemain yang menonjol di skuat Timnas Jerman. Bak mesin diesel, Podolski membutuhkan waktu untuk menemukan sentuhan terbaiknya.
 
Setelah gagal mencetak gol di dua pertandingan pertama, Podolski baru membuka keran golnya pada laga pamungkas grup ketika Jerman mengalahkan Ekuador 3-0. Namanya, baru benar-benar dielu-elukan fans Jerman tatkala ia memborong dua gol kemenangan atas Swedia di babak 16 besar dan menjadi algojo penalti yang sukses menjalankan tugasnya dalam babak adu penalti melawan Argentina di babak perempat final.
 
Di semifinal, Podolski tak mampu berbicara banyak lantaran aksi-aksinya selalu digagalkan Fabio Cannavaro cs. Jerman akhirnya secara dramatis harus tersingkir di semifinal setelah Italia memborong dua gol di masa injury time, setelah sebelumnya kedua tim bermain 0-0 hingga memasuki babak extra time. Adalah gol Fabio Grosso (119’) dan Alessadro Del Piero (120+1’) yang mengubur asa Podolski membawa Jerman juara di hadapan publik sendiri.

PIALA DUNIA 2010 – AFRIKA SELATAN

Pemain Muda Terbaik: Thomas Muller (Jerman)
Usia: 20 tahun
Penampilan: 6 Laga (5 Gol)
 
Kemunculan Thomas Muller di skuat Timnas Jerman pada Piala Dunia 2010 cukup mengejutkan. Sebelum dibawa pelatih Joachim Loew ke Afrika Selatan, Muller adalah penggawa Timnas Jerman U-21 dan baru sekali tampil untuk Timnas senior Jerman.
 
Di tengah banyaknya pemain berpengalaman yang dimiliki Jerman, Loew mengambil risiko dengan membawa Muller. Di Piala Dunia 2010, Muller mengenakan jersey no.13 yang notabene pernah dikenakan pemain-pemain hebat macam Michael Ballack dan Gerd Muller.
 
Tak terpengaruh dengan segala beban yang menghimpitnya, Muller justru sukses menunjukkan kontribusinya. Di fase grup, ia menyumbang satu gol dan satu assist untuk membawa Jerman lolos ke babak 16 besar.
 
Dalam pertandingan yang diwarnai keputusan kontroversi wasit yang menganulir gol Frank Lampard, Muller tampil sebagai bintang dengan menyumbang dua gol untuk kemenangan 4-1 Jerman. Penggawa Bayern Munich ini meneruskan ketajamannya dengan mencetak gol pembuka saat timnya membantai Argentina 4-0 di perempat final.
 
Sayang, di babak semifinal Jerman dipaksa takluk oleh Spanyol. Pada laga perebutan posisi tiga, Muller menyumbang satu gol saat Jerman menumbangkan Uruguay. Tambahan satu gol ini membuatnya mengoleksi 5 gol dan tiga assist. Dengan catatan ini, Muller berhak atas dua gelar individu; Golden Boot (topskor) dan juga FIFA Best Young Player Award alias Pemain Muda Terbaik Piala Dunia 2010.

PIALA DUNIA 2014 – BRASIL

Pemain Muda Terbaik: Paul Pogba (Prancis)
Usia: 21 Tahun
Penampilan (Gol): 5 Laga (1 Gol)
 
Paul Pogba datang ke Piala Dunia 2014 di Brasil dengan label salah satu gelandang terbaik di dunia saat itu. Di usia 21 tahun, Pogba sudah memainkan peranan penting dalam kesuksesan Juventus merebut scudetto pada 2012-2013 dan 2013-2014.
 
Kendati tidak selalu jadi starter di babak penyisihan grup, Pogba memainkan peran cukup penting dibalik kesuksesan Prancis lolos ke babak 16 besar dengan status juara grup. Pogba jadi aktor utama kelolosan Prancis ke babak perempat final usai menyumbang gol pembuka dalam kemenangan 2-0 Prancis atas Nigeria.
 
Sayangnya, Pogba tak bisa berbuat banyak di babak perempat final saat Prancis ditaklukkan Jerman yang kemudian keluar sebagai juara. Secara total, Pogba memainkan lima laga dan mencetak satu gol untuk Prancis.
 
Torehan ini sudah cukup untuk membawanya mengungguli Memphis Depay (Belanda) dan rekan satu timnya, Raphael Varane dalam memperebutkan gelar Pemain Muda Terbaik Piala Dunia 2014.

PIALA DUNIA 2018 – RUSIA

Pemain Muda Terbaik: Kylian Mbappe (Prancis)
Usia: 19 Tahun
Penampilan (Gol): 7 Laga (4 Gol)
 
Kylian Mbappe sudah menunjukkan kapasitasnya sebagai salah satu talenta besar saat klub raksasa Prancis, Paris Saint Germain meminangnya dari AS Monaco. Pelatih Didier Deschamps pun tak ragu membawa remaja 19 tahun tersebut ke Piala Dunia 2018 di Rusia.
 
Dengan kecepatan dan skill individu yang mumpuni, Mbappe menjadi ancaman besar bagi bek lawan. Ia mencetak gol semata wayang di laga kontra Peru pada pertandingan kedua grup yang sekaligus memastikan Prancis lolos ke babak knock out.
 
Di babak 16 besar saat Prancis berhadapan dengan Argentina, Mbappe berhasil menenggelamkan nama besar Lionel Messi. Ia mencetak dua gol dan memimpin Prancis menyingkirkan Argentina dengan skor 4-3. Setelah itu, Mbappe terus menginspirasi setiap kemenangan Prancis.
 
Puncak penampilan Mbappe terjadi pada laga final melawan Kroasia di mana ia mencetak gol penutup dalam kemenangan 4-2 yang sekaligus memberikan gelar juara dua keempat untuk Prancis.
 
Berkat torehan empat gol dalam tujuh laga plus gelar juara, Mbappe tidak disangsikan lagi saat diumumkan sebagai peraih gelar Pemain Muda Terbaik Piala Dunia 2018.
 

(ASM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *