Semua Tim Setuju, Tak Ada yang Keberatan

Suara.com – Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi mengeklaim semua klub peserta sepakat menunda sementara Liga 1 dan 2 Indonesia musim 2022-2023.

“Semua tim menyetujui. Sama sekali tidak ada yang keberatan,” kata Yunus di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Senin (3/10/2022).

Menurut pria kelahiran Gorontalo itu, PSSI bersyukur klub-klub profesional Indonesia menyadari dan memahami situasi yang terjadi setelah kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).

Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi memberikan keterangan soal perkembangan tim nasional Indonesia di Kantor PSSI, Jakarta, Rabu (12/1/2022). Salah satu hal yang disampaikannya terkait rencana pertandingan persahabatan internasional FIFA timnas Indonesia versus Bangladesh pada 24 dan 27 Januari 2022. ANTARA/Michael Siahaan.
Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi memberikan keterangan soal perkembangan tim nasional Indonesia di Kantor PSSI, Jakarta, Rabu (12/1/2022). Salah satu hal yang disampaikannya terkait rencana pertandingan persahabatan internasional FIFA timnas Indonesia versus Bangladesh pada 24 dan 27 Januari 2022. ANTARA/Michael Siahaan.

Tim-tim tersebut, kata Yunus, menunjukkan kebersamaan dalam menghormati para korban di mana 125 orang kehilangan nyawa dan ratusan lainnya luka-luka.

Baca Juga:
Gibran Minta Suporter Persis Solo Belajar dari Tragedi Kanjuruhan

Saat ini, PSSI, operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan klub-klub Liga 1 serta 2 Indonesia menunggu hasil investigasi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.

“Kami menunggu hasil dari tim investigasi dan arahan pemerintah kepada PT LIB terkait kelanjutan kompetisi,” kata Yunus.

Pasca kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, PSSI menyatakan Liga 1 Indonesia disetop sampai batas waktu yang tidak ditentukan, sedangkan Liga 2 Indonesia ditangguhkan selama dua minggu mulai Senin.

Keputusan itu tertera dalam surat LIB bernomor 584/LIB-KOM/X/2022 yang ditandatangani Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita pada 3 Oktober 2022.

Kericuhan di Stadion Kanjuruhan terjadi ketika ribuan suporter Arema FC, Aremania, merangsek masuk lapangan setelah tim kesayangannya kalah 2-3 dari Persebaya pada laga lanjutan Liga 1 Indonesia.

Baca Juga:
Manchester United Dipermalukan di Laga Derbi, Erik ten Hag Minta Pemain Setan Merah Saling Kritik

Polisi kemudian menembakkan gas air mata di dalam lapangan yang membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernapas.

Suporter yang bertumbangan membuat kepanikan di area stadion dan berebut mencari jalan keluar. Itu membuat banyak dari mereka yang terimpit dan terinjak-injak saat berusaha meninggalkan tribun stadion.

[Antara]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *