Sosok yang Bertanggung Jawab di Kerusuhan Kanjuruhan, Menurut Komika Abdur Arsyad

Selebtek.suara.com – Duka mendalam datang dari sepak bola Indonesia. Kerusuhan setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang menewaskan ratusan suporter Aremania.

Berbagai publik figur pun ikut berkomentar tentang tradegi berdarah ini. Salah satunya adalah komika Abdurrahim Arsyad atau dikenal sebagai Abdur Arsyad.

Melalui akun Instagramnya, pria yang sangat lama tingga di Malang ini merasa sedih sekaligus marah dengan kerusuhan Kanjuruhan

Ia sempat mencoba menahan diri untuk tidak berkomentar apapun perihal peristiwa tersebut. Abdur mengaku mendapat kabar duka itu dari istri dan keluarganya yang menonton di Stadion Kanjuruhan.

Baca Juga:Ini Alasan Bos Partai NasDem Usung Anies Baswedan di Pilpres 2024

“Saya tadinya takut apa yang keluar dari mulut saya adalah makian karena saya marah sekali,” kata Abdur yang tampak menahan air mata.

Ia mengatakan suporter tidak bisa disalahkan atas kasus kerusuhan Kanjuruhan. Karena menurutnya, suporter hanya korban dari buruknya sistem persepakbolaan Indonesia.

“‘Bukan saatnya kita untuk saling menyalahkan, kita harus saling menguatkan,’ sayangnya kalimat ini keluar dari orang-orang yang suka menyalahkan suporter,” tuturnya.

“Bagaimana mungkin kita menyalahkan individu kecil yang mana mereka ini, kita semua tahu mereka diatur oleh sistem yang jelek,” lanjut Abdur.

Pria yang sempat berkuliah di Universitas Negeri Malang ini memberi contoh soal sistem transportasi KRL di bawah tahun 2011. 

Baca Juga:Tes IQ: Seberapa Banyak Burung Tersembunyi yang Anda Temukan?

Saat itu banyak orang yang naik ke atap KRL. Kecelakaan demi kecelakaan pun terjadi, namun hal itu tak membuat orang kapok untuk kembali naik ke atap KRL.

“Lalu kenapa sekarang tidak naik, karena sistemnya diubah. Sistemnya dibuat bagus dan ternyata individu yang sama ini ternyata bisa diatur kalau sistemya bagus. Sayangnya sepakbola kita tidak begitu,” katanya.

Menurutnya, sistem persepakbolaan Indonesia diatur oleh orang-orang bodoh. Dan hal ini adalah problem yang selama ini ada di sistem persepakbolaan Indonesia.

“Selama orang orang ini masih mengatut kita di situ maka kita akan dibawa dari satu kedukaan ke kedukaan yang lain, dan itu sedih,” tutupnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *