Tragedi Kanjuruhan, Kepala BP2MI: Tidak Ada Olahraga yang Layak Dibayar Nyawa!

Jakarta: Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, usai laga Arema FC versus Persebaya Surabaya pada Sabtu, 1 Oktober 2022, merenggut sekurangnya 125 nyawa. Kerusuhan ini bukan hanya letusan kerusuhan sepak bola biasa, akan tetapi menjadi tragedi nasional. 
 
Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) selaku Lembaga Negara menggelar Doa Bersama Lintas Agama mengenang tewasnya para suporter sepak bola tersebut pada Senin, 3 Oktober 2022 bertempat di Aula K.H Abdurrahman Wahid, Jakarta.
 
“Kehilangan 125 nyawa anak bangsa dalam tragedi kerusuhan pertandingan sepak bola merupakan tragedi yang memilukan dan menyedihkan. Siapa saja bisa mengalaminya. Bisa jadi teman kita, saudara kita, keluarga kita, atau bahkan kita sendiri,” ujar Kepala BP2MI Benny Rhamdani. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Benny mengatakan, sejarah panjang sepakbola Indonesia yang amat berharga. Sejarah sepak bola sejatinya keindahan, yang untuk menikmatinya dibutuhkan kehidupan. 
 
Tragedi Kanjuruhan, Kepala BP2MI: Tidak Ada Olahraga yang Layak Dibayar Nyawa!
(Foto:Dok.Renjana Pictures/Febri)
 
“Siapapun yang mencintai sepak bola harus ikut memutus siklus kekerasan yang menumbangkan nyawa. Sudah terlalu banyak ibu-ibu yang menanggung beban,mau berapa nyawa lagi yang harus terbuang percuma? Bukan kejayaan yang dirayakan diatas tangisan. Tak ada kebanggaan yang boleh tegak diatas nisan,” katanya.
 
Benny berharap bahwa sepak bola dapat menjadi olahraga yang dinikmati dengan baik.
“Saya berharap dengan doa lintas agama sebagai bentuk keyakinan dan solidaritas kita, semoga sepak bola Indonesia dapat menjadi olahraga yang menyenangkan yang tidak layak untuk dibayar dengan kehilangan nyawa. Tidak ada nyawa yang setara dengan kesukaan yang didapatkan dari menonton sepak bola. Tidak ada tangis keluarga dan derai air mata orangtua yang dapat diganti,” ucap Benny.
 
Tragedi Kanjuruhan, Kepala BP2MI: Tidak Ada Olahraga yang Layak Dibayar Nyawa!
(Foto:Dok.Renjana Pictures/Febri)
 
Benny juga menyatakan rasa duka cita yang mendalam sebagai Kepala BP2MI. Ia menyatakan turut berbelasungkawa kepada korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang. 
 
“Semoga keluarga yang ditinggalkan dapat diberikan kekuatan. Semoga yang terluka diberikan kesembuhan. Kita jadikan tragedi ini pelajaran penting,” kata Benny yang disambut tepuk tangan para hadirin.
 
Acara ditutup dengan doa bersama lintas agama dan mengheningkan cipta sebagai bentuk berkabung dan simpati terhadap 125 suporter yang kehilangan nyawanya dan ratusan lain yang luka-luka.
 

(ROS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *