Kemenperin Latih SDM Hadapi Modernisasi Industri Galangan Kapal

Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Badan Pengembangan SDM Industri (BPSDMI) memberikan pelatihan khusus untuk meningkatkan sumber daya manusia di bidang perkapalan. Pelatihan ini bertema The Indonesian Shipbuilding Industry Modernization Project. 
 
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan penyediaan SDM yang terampil dan kompeten,” kata Kepala BPSDMI Arus Gunawan, Selasa, 4 Oktober 2022.
 
Pelatihan dilaksanakan dengan Sistem 3 in 1. Terdiri atas pelatihan, sertifikasi kompetensi, dan penempatan. Pelatihan dilaksanakan di Gedung PIDI selama 20 hari yang terbagi dalam dua fase. 





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Fase pertama berlangsung pada 3-14 Oktober. Dan fase kedua pada 21 November–2 Desember. Pelatihan diikuti 20 peserta yang berasal dari industri galangan kapal di seluruh Indonesia.
 
Arus mengatakan industri perkapalan merupakan salah satu sektor industri yang menjadi prioritas untuk dikembangkan. “Sektor ini berperan strategis dalam memenuhi moda transportasi laut dan mendukung akselerasi pertumbuhan di berbagai kawasan di Indonesia,” kata dia.
 
Saat ini, Indonesia memiliki lebih dari 250 perusahaan galangan kapal. Arus melanjutkan industri galangan kapal dalam negeri masih memiliki kendala dalam memenuhi order pembangunan kapal dalam negeri. 
 
Salah satunya belum efisiennya prosedur dan tahapan pembangunan kapal. Selain itu, belum maksimalnya penerapan quality control dan assurance atas kapal yang dibangun.
 
“Kemenperin melalui BPSDMI terus mendukung upaya penyediaan SDM yang terampil dan kompeten guna mendukung peningkatan produktivitas dan daya saing industri perkapalan nasional,” kata Arus. 
 
Ketua Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Bidang SDM, Mohammad Moenir, mengatakan pelatihan ini bertujuan untuk memodernisasi galangan-galangan kapal di Indonesia. Menurutnya, masih ada gap antara galangan kapal di dalam negeri dengan di luar negeri, baik dalam hal kualitas produksi maupun waktu dan biaya pembangunan kapal.
 
“Pelatihan ini menjadi langkah awal dari upaya peningkatan sistem manajemen dan prosedur pembangunan kapal melalui peningkatan SDM, yaitu meningkatnya kompetensi sehingga dapat meningkatkan pula kemampuan dan kualitas galangannya,” kata Moenir. 
 
Senior Representative JICA Indonesia, Honzu, mengatakan kerja sama dalam industri pembuatan kapal sangat penting bagi kemakmuran ekonomi Indonesia sebagai negara maritim. Upaya ini juga dapat memberikan kontribusi untuk mempromosikan seluruh industri pembuatan kapal di Indonesia. 
 
“Kami percaya kerja sama ini dapat berkontribusi untuk mempromosikan seluruh industri perkapalan di Indonesia. Kami berharap dapat membawa kembali pengalaman ini ke industri perkapalan Jepang juga,” kata Honzu.
 
Dalam menyelenggarakan pelatihan ini, BPSDMI Kemenperin bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin; JICA; Iperindo; dan PT Kampuh Welding Indonesia.
 

(UWA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *