Palestina Harap-Harap Cemas Kedubes Inggris Berpotensi Pindah ke Yerusalem

Ramallah: Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh menyuarakan kekhawatiran atas kemungkinan relokasi Kedutaan Besar Inggris dari Tel Aviv ke Yerusalem. Pemindahan semacam itu dapat dianggap sebagai bentuk pengakuan terhadap klaim Israel bahwa Yerusalem adalah ibu kota mereka.
 
“Kami mengikuti perkembangan terbaru dari Perdana Menteri Baru Inggris Liz Truss dan komitmen tertulisnya,” kata PM Shtayyeh.
 
“Di situ disebutkan adanya penilaian kembali mengenai lokasi Kedutaan Besar Inggris di Israel, dengan tujuan untuk memindahkannya dari Tel Aviv ke Yerusalem,” sambung dia, dilansir dari laman Yeni Safak, Senin, 3 Oktober 2022.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


PM Shtayyeh memperingatkan bahwa langkah relokasi kedutaan dari Tel Aviv ke Yerusalem dapat disebut sebagai “sebuah pelanggaran hukum internasional” dan “merusak Solusi Dua Negara (Two-State Solution).”
 
Selama masa kampanye untuk memperebutkan posisi ketua Partai Konservatif Inggris (Tory), Truss mengatakan kepada kelompok Conservative Friends of Israel (CFI) bahwa jika dirinya terpilih, maka ia akan mempertimbangkan pemindahan Kedubes Inggris dari Tel Aviv ke Yerusalem.
 
Yerusalem masih menjadi jantung dari konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel. Palestina berkukuh bahwa Yerusalem Timur — yang diduduki Israel secara ilegal pada 1967 — adalah lokasi berdirinya ibu kota mereka di masa mendatang.
 
Baca:  Pemindahan Kedubes AS ke Yerusalem Dinilai Ganggu Perdamaian Dunia
 

(WIL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *