Serap Tenaga Kerja IWIP Adakan Pelatihan Pada 17 Ribu Orang Calon Pekerja

SuaraBandungBarat.id – Semenjak berdiri pada 30 Agustus 2018, IWIP merupakan Proyek Prioritas Nasional berdasarkan PERPRES No. 18 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024.

PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), kawasan industri nikel terbesar di Indonesia yang terletak di Weda, Halmahera Tengah, Maluku Utara (Malut), bakal memberikan pelatihan kepada 17 ribu pekerja untuk meningkatkan keahlian.

Sejak 2019 hingga 2022, total peserta yang mengikuti pelatihan ini mencapai 17.358 orang, dengan berbagai jenis keterampilan alat berat meliputi pelatihan excavator, wheel loader, dump truck, dan welder. Saat ini, peserta yang sedang menjalani pelatihan berjumlah kurang lebih 800 orang.

Humas PT IWIP Bilal Sau mengatakan, program pelatihan ini adalah upaya PT IWIP dalam menyiapkan tenaga kerja yang siap dalam dunia industri.

Baca Juga:Tes Kepribadian: Gambar Air Terjun atau Sekumpulan Wanita? Jawaban Anda akan Mengungkap Apakah Anda Sudah Berhasil Move On atau Belum

Harapannya, lanjut Bilal, angkatan kerja di Maluku Utara bisa terserap secara optimal, dengan begitu maka angka pengangguran juga bisa diminimalisir.

“Untuk pelatihan ini, kami memprioritaskan masyarakat Maluku Utara, namun tidak menutup kemungkinan dari luar juga bisa ikut bergabung. Selama pelatihan kami juga menyediakan akomodasi dan konsumsi untuk peserta pelatihan,” kata Bilal dalam keterangan tertulis, Senin (3/10/2022).

Bilal mengungkapkan, pada awal tahun ini, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pengangguran di Halmahera Tengah yang mengalami penurunan.

“Para peserta ini akan mengikuti pelatihan dalam rentang waktu tertentu. Di akhir nanti peserta bakal mengikuti ujian, dan jika dinyatakan lulus, mereka langsung bisa di kontrak menjadi karyawan PT IWIP,” imbuhnya.

Salah satu peserta pelatihan alat berat, Risal Abdullah mengatakan, telah mengikuti pelatihan excavator selama satu bulan dua hari.

Baca Juga:Tak Mau Disalahkan atas Tragedi Kanjuruhan, Anggota Polisi Ini Disorot: Balikin Nyawa Adikku Pak

Risal mengaku, alih-alih melamar sebagai pekerja umum, dirinya lebih berniat untuk mengikuti pelatihan. Meskipun ia tahu selama mengikuti pelatihan ia belum terikat kontrak sehingga belum memperoleh gaji.

“Tak masalah (belum dapat gaji), karena memang saya ingin belajar dulu. Nanti kalau sudah punya skill kan lebih bagus,” ujarnya.

Sumber : Suara.Com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *