Eks Polisi Thailand Tembak Anak-anak, Renggut 22 Jiwa

Depok.suara.com Penembakan terjadi di satu fasilitas penitipan anak dan seorang pejabat polisi mengatakan, setidaknya 22 anak-anak menjadi korban. Korban termuda baru berusia dua tahun, kata seorang anggota polisi setempat.

Pelaku penembakan, Panya Kamrab, merupakan anggota polisi yang dipecat tahun lalu karena kasus narkoba. Sehingga, membuat Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha mengucapkan belasungkawa yang mendalam dan menggambarkan insiden sebagai “sangat mengejutkan”.

“Dukacita kami untuk keluarga korban, baik yang meninggal maupun yang luka-luka,” kata Prayuth.

Dalam pesan di Facebook, perdana menteri juga memerintahkan investigasi sesegera mungkin. Selain itu, masih dalam platform yang sama, Prayuth meminta polisi mempercepat investigasi tentang bagaimana tragedi ini terjadi.

Baca Juga:Pengantin Baru Tewas di Kamar Hotel Karanganyar karena Overdosis Obat Kuat

Mengutip dari beberapa sumber, Kamrab masuk ke fasilitas tersebut dan mengeluarkan tembakan sebelum melarikan diri. Beberapa korban dikatakan ditikam.

“Sekitar 30 anak berada di fasilitas tersebut saat pelaku tiba sekitar jam makan siang,” kata pejabat setempat, Jidapa Boonsom, mengutip dari Reuters, Kamis (6/10/2022).

Tersangka kemudian menembak empat atau lima staf, termasuk seorang guru yang tengah hamil delapan bulan, kata Jidapa.

“Awalnya kami mengira itu adalah [suara] mercon,” kata Jidapa.

Polisi mengatakan, Kamrab marah setelah tiba di penitipan anak ini dan tidak mendapati anaknya. Ia lantas mengeluarkan tembakan dan menabrakkan kendaraannya ke kerumunan, sebelum pulang ke rumah dan membunuh istri dan anaknya, kata juru bicara polisi Paisan Luesomboon.

Baca Juga:PDI Perjuangan Sedang Menyusun Visi Misi Calon Presiden

Mengutip dari AFP, seorang saksi mata, Paweena Purichan mengatakan dirinya mendapati pelaku mengendarai mobilnya secara ugal-ugalan.

“Ia ingin menabrakkan ke mobil-mobil lain di jalan,” ujarnya.

“Ia menabrak sepeda motor dan dua orang luka-luka … saya langsung menghindar,” imbuhnya.

Eks polisi ‘mudah’ dapatkan senjata api

Pelaku yang membawa senjata dan pisau disebut media Thailand menembak diri sendiri setelah dia menembak istri dan anak-anaknya.

Motif penembakan sejauh ini belum jelas. Wartawan BBC untuk kawasan Asia Tenggara, Jonathan Head, mengatakan, penembakan ini sangat mengejutkan Thailand. Negara dengan kepemilikan senjata tinggi, namun kasus-kasus penembakan massal dengan korban anak-anak atau murid sekolah termasuk rendah.

“Sejauh ini belum diketahui apa yang menyebabkan pelaku menembak banyak orang di fasilitas penitipan anak,” ujar Head.

Memiliki senjata adalah hal yang biasa di Thailand dan mantan polisi relatif mudah mendapatkan senjata api.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *