Okie Agustina Trauma Tragedi Kanjuruhan, Jadi Takut Ikut Suami Tanding di Stadion

Okie mengaku sudah cukup akrab dengan atomsfer stadion yang penuh suporter karena kerap mendampingi suami bertanding sepak bola.

Ade Wismoyo

Kamis, 06 Oktober 2022 | 11:35 WIB

Matamata.com – Tragedi Kanjuruhan diketahui menewaskan lebih dari 120 korban. Akibatnya, peristiwa itu langsung menyisakan trauma di benak orang-orang yang terkait dengan sepak bola.

Salah satu cerita datang dari Okie Agustina yang merupakan istri dari pemain bola Gunawan Dwi Cahyo. Hadir di program Pagi Pagi Ambyar Trans TV, Kamis (6/10/2022), ia menyebut Tragedi Kanjuruhan membuatnya enggan datang lagi ke stadion.

Okie Agustina dan Gunawan Dwi Cahyo [Instagram]
Okie Agustina dan Gunawan Dwi Cahyo [Instagram]

“Aku sendiri juga sekarang jadi takut,” ujar Okie Agustina.

Okie Agustina kemudian bercerita bahwa dirinya sering mendampingi sang suami Gunawan Dwi Cahyo saat bertanding sepakbola. Sehingga ia sudah cukup akrab dengan atomsfer stadion yang penuh suporter.

“Aku kan sering ke stadion bawa anak, jadi ya aku tahu betul rasanya,” kata Okie Agustina.

Okie Agustina pernah merasakan suasana panas di stadion saat pendukung salah satu klub tak terima dengan apa yang terjadi di lapangan. Bedanya, kerusuhan saat itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

“Kalau kemarin kan bisa sampai pada lihat langsung korban yang sakaratul maut,” tutur Okie Agustina.

Sebagaimana diketahui, kekalahan Arema FC atas Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang pada 1 Oktober 2022 memicu kemarahan Aremania yang datang menyaksikan pertandingan.

Usai peluit panjang dibunyikan, salah satu Aremania turun ke lapangan untuk mengutarakan kekecewaan dan disusul yang lain.

Okie Agustina (Sumarni/Suara.com)
Okie Agustina (Sumarni/Suara.com)

Imbasnya, polisi langsung menembakkan gas air mata untuk mengurai massa. Sayangnya, asap dari gas air mata justru memenuhi tribun tempat Aremania yang tidak ikut melakukan protes.

Tembakan gas air mata juga yang diduga menimbulkan banyaknya korban jiwa dari Aremania yang masih berada di tribun suporter karena sesak napas.

Selain dari supporter, dua korban meninggal dunia juga datang dari pihak kepolisian yang malam itu bertugas mengamankan pertandingan. (Adiyoga Priyambodo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *