Sebanyak 36 GFFellows atau pemain strategis sendiri telah merancang draf Rencana Aksi Bersama melalui Residensi Bali Global Future Fellows (GFF) yang digelar oleh Pijar Foundation. Adapun ide kolaborasi dalam Rencana Aksi Bersama tersebut dapat dilakukan oleh kementerian/lembaga, BUMN, korporasi/perusahaan rintisan, dan organisasi komunitas masyarakat.
“Kita harus bangga dengan apa yang kita punya dan kunci kesuksesannya adalah kekompakan, khususnya karena keadaan geopolitik dunia yang sedang volatile,” ucap Luhut dalam keterangan tertulis, Rabu, 5 Oktober 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Luhut pun menyampaikan dukungannya terhadap Rencana Aksi Bersama yang disusun oleh GFFellows. “Kalau sudah kembali ke Jakarta, saya senang sekali ingin ketemu tatap muka dengan ke-36 GFFellows untuk diskusi lebih lanjut,” pintanya.
Sementara itu, Direktur GFF Cazadira F. Tamzil berharap jejaring yang terjalin antar-GFFellows dapat mencetak lebih banyak pemimpin Indonesia di bidang transisi energi.
“Kita tidak dapat kembali ke bisnis seperti biasa (business as usual). Tata kelola kolaboratif yang didukung oleh pemimpin dengan pola pikir transformatif dan inovatif merupakan kunci untuk memecahkan masa depan energi Indonesia, sekarang,” paparnya.
Pada hari penutup Residensi Bali GFF yang menghadirkan sejumlah pembicara, menekankan kembali kekuatan bangsa terletak pada rakyat dan keberagamannya. “Proses transisi energi membutuhkan pemimpin yang mampu menggunakan platform menuju keberlanjutan energi yang berkelanjutan dan inklusif untuk semua,” pungkas Cazadira mengintisarikan acara tersebut.
(HUS)
