Jakarta: Hasil Asesmen Nasional (AN) akan dimuat dalam platform Rapor Pendidikan. Nantinya, Rapor Pendidikan dapat dijadikan satuan pendidikan untuk evaluasi.
Evaluasi bukan sekadar dari sisi kualitas pembelajaran terhadap siswa. Melainkan, inklusifnya lingkungan sekolah.
“Konsepnya kita membantu sebenenarnya agar satuan pendidikan dan Dinas Pendidikan untuk melakukan diagnosis pada profil kualitas pendidikan kita,” kata Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Anindito Aditomo dalam diskusi Silaturahmi Merdeka Belajar bertema Mewujudkan Pendidikan Berkualitas Melalui Perencanaan Berbasis Data, Kamis, 6 Oktober 2022.
Evaluasi bukan sekadar dari sisi kualitas pembelajaran terhadap siswa. Melainkan, inklusifnya lingkungan sekolah.
“Konsepnya kita membantu sebenenarnya agar satuan pendidikan dan Dinas Pendidikan untuk melakukan diagnosis pada profil kualitas pendidikan kita,” kata Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Anindito Aditomo dalam diskusi Silaturahmi Merdeka Belajar bertema Mewujudkan Pendidikan Berkualitas Melalui Perencanaan Berbasis Data, Kamis, 6 Oktober 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Nino sapaan karib Anindito mengatakan diagnosis ini seolah hasil cek medis. Nino menyebut hasil itu bisa memberi tahu pembenahan yang perlu dilakukan satuan pendidikan.
“Ibaratnya orang cek medis, Rapor Pendidikan itu memberitahu hasil ceknya seperti apa, obat yang cocok apa, itu adalah Rapor Pendidikan,” sebut dia.
Nino mengatakan dengan Rapor Pendidikan, pihaknya tak lagi mengumumkan ranking setiap sekolah pada setiap daerah. Namun, nilai satu sekolah cukup diketahui sekolah itu sendiri dan Dinas Pendidikan untuk pembenahan.
“Kita ingin mengembalikan semua informasi tentang kualitas itu kepada masing-masing sekolah dan Disdik,” tutur dia.
(REN)
