Dari video viral yang beredar di media sosial, warga jalan Lembah I, menanti segera penanganan kawasan tersebut, sebelum munculnya korban.
“Mohon perhatian Pemerintah Pusat, ini jalan sudah longsor. Perhatikan, apakah diperbaiki harus menunggu korban, mohon diperhtikan,” ucap warga dalam rekaman video yang beredar.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Akhyarudin, 67, ketua RT setempat berharap tindakan cepat dan segera dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) untuk menangani persoalan tersebut.
“Disini sudah ada tiga titik longsor dan sekarang sudah rata. Sementara jalan sedikit saya pagar agar warga tidak melintasi jalan yang saat ini mulai pecah-pecah dan retak,” ucap dia.
Dia menerangkan, untuk dinding turap yang longsor itu, memiliki panjang sekitar 5-7 meter. Longsornya dinding turap yang dibangun oleh Pemkot Tangsel, karena bagian tanah penahan turap tergerus air hujan yang terus mengguyur.
“Ini amblas turapnya, kemudian jalan hotmix ini juga pecah-pecah, kami khawatir longsor meluas, karena hujan diprediksi terus turun,” jelas dia.
Lurah Cirendeu, Win Fadlianta, mengaku telah berkali-kali meminta BBWSCC melakukan pekerjaan di lokasi tebingan tersebut. Namun, karena alasan akses jalan yang kecil menuju lokasi pekerjaan perbaikan turap dan dinding penahan longsor tak juga dilakukan.
“Saya sudah terus menerus hubungi BBWSCC, memang kalau kita lihat akses jalan ke lokasi sangat kecil, engga bisa dilewati alat berat, ini problemnya. Sementara itu juga bukan kewenangan Pemkot, tapi terus hari ini juga saya sudah laporkan,” ucap Win, Lurah Cirendeu.
(MEL)
