Warga NTB Diminta Waspada Hujan Lebat dan Petir

Praya: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang di sebagian wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). Kondisi tersebut diprediksi terjadi selama tiga hari ke depan.
 
“Hari ini (Sabtu) hingga Senin, 10 Oktober 2022 diprakirakan terjadi hujan lebat di wilayah NTB,” kata Prakirawan BMKG Stasiun Zaenudin Abdul Majid Lombok, Aprillia Mustika, dalam keterangan tertulis, Sabtu, 8 Oktober 2022.
 

Hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di sebagian wilayah Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Utara, Lombok Tengah, Sumbawa, Sumbawa Barat, Dompu, dan Bima.
 
Dengan adanya potensi hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang tersebut, masyarakat diharapkan dapat mewaspadai potensi bencana alam yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Suhu udara di wilayah NTB berkisar 23 derajat selsius hingga 34 derajat Celsius dan angin permukaan bertiup dengan variasi arah dominan dari tenggara hingga barat daya dengan kecepatan angin maksimum mencapai 35 kilometer per jam.
 
“Hujan diperkirakan terjadi siang hingga sore hari,” jelasnya.
 
Sebelumnya hujan lebat dengan intensitas tinggi yang terjadi di wilayah Nusa Tenggara Barat mengakibatkan objek wisata Otak Kokok Joben, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Montong Gading, Kabupaten Lombok Timur dilanda banjir pada Jumat pukul 16.00 Wita.
 
Kepala Desa Pesanggrahan Badrun di Selong, mengatakan banjir di objek wisata tersebut disebabkan air yang di ada atas air terjun tersebut cukup besar setelah terjadi hujan lebat. Namun, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, karena airnya juga langsung mengalir ke sungai.
 
Untuk kerugian material belum bisa dipastikan, karena dari pemerintah kecamatan masih melakukan identifikasi, hanya pipa air bersih yang menuju ke rumah warga sebagian terbawa arus air banjir.
 
“Untuk kerusakan fasilitas objek wisata tidak ada,” ujarnya.
 

(DEN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *