Anies Paparkan Kinerja 5 Tahun, Apa Saja?

Jakarta: Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menceritakan transformasi ibu kota sejak awal ia memimpin pada 2017 hingga 2022. Transformasi itu disampaikan jelang ia mengakhiri masa jabatannya pada 16 Oktober 2022 mendatang.
 
“Sebelum memulai transformasi, Jakarta dihadapi oleh berbagai isu dan tantangan,” ujar Anies di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 8 Oktober 2022.
 
Menurutnya, beberapa permasalahan tersebut di antaranya adalah kemacetan yang disebabkan oleh 16 juta kendaraan motor dan 3,5 juta kendaraan mobil.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Selain itu, terdapat segregasi dan ketimpangan dalam masyarakat. Ketimpangan yang dimaksud berkaitan dengan adanya kesenjangan sosial antara masyarakat menengah ke bawah dengan masyarakat menengah ke atas yang ada di DKI Jakarta.
 

“Lalu, Jakarta ini masuk sebagai kota yang paling berpolusi dan sering terjadi banjir besar,” ucap Anies.
 
Anies mengatakan bahwa pihaknya memulai upaya transformasi DKI Jakarta dengan adanya gagasan. Ia menjelaskan, setiap yang dikerjakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus diawali dari dasar ide dan konsep yang jelas, substansif, juga terukur.
 
Setelah itu, barulah gagasan tersebut dituangkan dalam bentuk narasi yang disampaikan kepada jajaran Pemprov DKI Jakarta baik internal maupun eksternal.
 
“Kemudian munculah sebuah kolaborasi yang nantinya akan timbul menjadi suatu karya,” kata Anies.
 
Anies menegaskan, bahwa transformasi tersebut juga merupakan hasil dari para pemimpin DKI Jakarta sebelumnya.
 
Ia pun berharap, penerus selanjutnya dapat melanjutkan kinerja baik yang telah dilakukan oleh para pendahulu pemimpin DKI Jakarta.
 
“Karena hasil ini bukan merupakan pada masa saya saja. Melainkan para pemimpin Kota Jakarta sebelumnya juga telah memberikan yang terbaik bagi tempat kita ini,” jelas Anies.
 
(M Farhan Zhuri)
 

(ADN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *