Menparekraf Sandiaga Dukung Kehadiran Desa Wisata di Kawasan Pesisir

Jakarta: Peluncuran ‘A Lobster Farm’ di Amarterra Villas Nusa Dua, Bali pada 6 Oktober 2022 lalu menghadirkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno. Dalam acara ini, Menparekraf mengupayakan adanya desa wisata di kawasan pesisir.

Menparekraf Sandiaga mengupayakan masyarakat, khususnya pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di kawasan pesisir untuk memulai gerakan menghadirkan desa wisata. Salah satu caranya dengan memaksimalkan potensi bahari di Indonesia dalam kerangka konsep pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.

“Di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 dari 50 desa wisata terkurasi hanya 15 persen yang merupakan desa wisata yang letaknya di daerah pesisir,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.

Sandiaga terus mendorong agar masyarakat, khususnya pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah pesisir ini dapat memanfaatkan dengan maksimal potensi yang ada di daerah pesisir masing-masing.

“(ADWI) Tahun ini kita dorong dan akhirnya dapat 20 persen, padahal kita negara kepulauan tapi desa wisata lebih banyak di gunung, sungai. Kita ingin lebih banyak lagi atau sekitar 20 sampai 30 persen desa wisata ada di pesisir,” katanya.

‘A Lobster Farm’ ini merupakan salah satu desa wisata bagian pesisir yang terletak di Pantai Amed, Karangasem, Bali. Desa wisata ini menawarkan pariwisata bahari yang dipadukan dengan konsep edukasi, khususnya budidaya lobster.

Tidak sampai sana, ‘A Lobster Farm’ menghadirkan Aruna Visit Center sebagai tempat showcase produk seafood dari Aruna, serta restoran yang menyediakan seafood segar. Wisatawan dapat mengunjungi lokasi ini.

“Hari ini saya sangat berbahagia di tengah-tengah perhelatan WWCE (World Conference on Creative Economy) kita melihat kreativitas dari para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yakni satu kolaborasi di Karangasem yaitu di Desa Amed yang mengembangkan konsep A Lobster Farm. Di mana di sini ada pariwisata untuk diving dengan edukasi tentang lobster juga budidaya lobsternya sendiri,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.

Utari Octavianty selaku Co-Founder dan Chief Sustainability Officer Aruna juga menjelaskan bahwa ‘A Lobster Farm’ juga mengangkat konsep ‘from sea to table’, di mana hasil tangkapan para nelayan lokal ini disalurkan langsung untuk mendukung industri pariwisata, mengingat lobster juga merupakan salah satu primadona ekspor di Indonesia.

“Harapannya, ‘A Lobster Farm’ dapat berkontribusi bersama pemerintah dalam mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia khususnya untuk sektor pariwisata. Aruna akan terus menangkap peluang inovasi bisnis baru agar keberlanjutan ekosistem kelautan dan perikanan dapat berjalan seimbang serta semakin memberikan dampak positif bagi masyarakat pesisir,” kata Utari.

Kemenparekraf Sandiaga Uno turut berikan dukungan dan juga pendampingan yang termasuk ke dalam promosi dalam mengenalkan contoh dari desa wisata kawasan pesisir.

“Saya sangat mengapresiasi dan (A Lobster Farm) mudah-mudahan dapat menjadi contoh dalam eksistem pemberdayaan nelayan dan masyarakat dalam mendukung terciptanya 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024,” pungkasnya.

Aulia Putriningtias

 
(FIR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *