Ada yang Ditutupi Polri Hindari Tanggung Jawab

Suara.com – Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menyebut Polri sedang berupaya untuk lepas tanggung jawab dalam tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 jiwa. Hal itu menyusul pernyataan Polri yang menyebut pemicu korban tewas tragedi Kanjuruhan bukan akibat gas air mata.

“Narasi yang diusung Polri belakangan adalah upaya untuk menghindari pertanggungjawaban. Mulai dari menyiarkan soal kerusuhan, gas air mata sesuai SOP, dan narasi lain termasuk mengatakan gas air mata tidak mengakibatkan kematian. Upaya tersebut justru menunjukkan bahwa ada hal yang ditutupi oleh kepolisian,” kata Wakil Koordinator KontraS, Rivanlee Anandar saat dihubungi Suara.com, Selasa (11/10/2022).

Rivanlee menegaskan tragedi Kanjuruhan tidak akan terjadi tanpa adanya gas air mata yang ditembak oleh kepolisian.

Sejumlah coretan berisi kekecewaan menghiasi dinding Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). Mereka minta agar kasus Tragedi Kanjuruhan yang menelan lebih dari 100 orang meninggal dunia diusut tuntas. [Suara.com/Dimas Angga]
Sejumlah coretan berisi kekecewaan menghiasi dinding Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). Mereka minta agar kasus Tragedi Kanjuruhan yang menelan lebih dari 100 orang meninggal dunia diusut tuntas. [Suara.com/Dimas Angga]

“Sebetulnya gas air nata sebagai penyebab kepanikan yang akhirnya menimbulkan suporter berdesakan keluar tribun. Dan akhirnya banyak jatuh korban karena kehabisan nafas saat berhimpitan menuju pintu keluar,” paparnya.

Baca Juga:
Soal Laga Malam Hari, TGIPF Menduga Ada Kepentingan Iklan Rokok di Balik Tragedi Kanjuruhan

Lebih lanjut dia mengatakan, pernyataan Polri yang menyebut tragedi Kanjuruhan bukan karena gas air mata sangat mudah untuk dibantah.

“Untuk membantah, gampang saja. Apa yang membuat orang berdesakan-asfiksi-kekurangan oksigen di stadion yang biasa diisi oleh sekian ribu orang di hari biasa?” kata Rivanlee.

“Ramai dan berdesakan di stadion tidak kemarin saja, tetapi sudah sering. Namun, tragedi kemarin justru menunjukkan ada penyebab lain yang mengakibatkan hal luar biasa pada kondisi yang biasa terjadi,” sambungnya.

tangkapan layar video penonton terjebak di pintu keluar Stadion Kanjuruhan. [Instagram]
tangkapan layar video penonton terjebak di pintu keluar Stadion Kanjuruhan. [Instagram]

Korban Tewas Kanjuruhan Bukan karena Gas Air Mata

Polri mengklaim korban meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan bukan akibat gas air mata. Melainkan karena kekurangan oksigen hingga terinjak-injak.

Baca Juga:
Diam Tanpa Pembelaan, Beda Sikap Kak Seto Tanggapi Anak Ferdy Sambo dengan 33 Anak Korban Tragedi Kanjuruhan

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo menyampaikan itu berdasarkan penjelasan ahli dan dokter spesialis. Menurutnya, tak ada satupun korban meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan akibat gas air mata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *