Mahathir sudah pernah dua kali menjadi perdana menteri Malaysia, dengan salah satunya berlangsung selama 22 tahun. Ia kembali terpilih menjadi PM Malaysia pada 2018 saat berusia 92 tahun.
Awal tahun ini, Mahathir sempat beberapa kali dirawat di rumah sakit akibat masalah jantung. Tetapi kini dirinya merasa sudah cukup kuat untuk kembali masuk ke parlemen.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Secara spesifik Mahathir belum mengatakan apakah dirinya juga akan kembali mencoba menjadi perdana menteri jika aliansinya menang dalam pemilu Malaysia.
“Kami belum memutuskan siapa yang akan menjadi perdana menteri karena calon perdana menteri hanya relevan jika kami menang,” kata Mahathir dalam sebuah konferensi pers, dikutip dari laman BBC, Selasa, 11 Oktober 2022.
Parlemen Malaysia dibubarkan pada Senin kemarin, membuka jalan bagi digelarnya pemilihan umum yang diharapkan dapat mengakhiri ketidakstabilan politik di Negeri Jiran.
Mahathir pertama kali menjadi anggota parlemen pada 1964. Dia dikenal sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam perkembangan dan transformasi ekonomi Malaysia sejak tahun 1980-an.
Pada 2018, ia keluar dari masa pensiunnya dalam upaya menjatuhkan mantan perdana menteri Najib Razak – politikus yang dituduh menggelapkan uang negara senilai ratusan juta dolar.
Dengan bantuan mantan saingannya, Anwar Ibrahim, Mahathir terpilih lagi sebagai perdana menteri Malaysia, sementara Najib didakwa dan akhirnya dipenjara atas tuduhan pencucian uang dan penyalahgunaan kekuasaan dalam kasus 1MDB.
Tetapi aliansi Mahathir terbukti tidak mampu menahan beban persaingan internal. Pada Februari 2020, Mahathir digulingkan.
Pria berusia 97 tahun itu memiliki riwayat masalah jantung, dan pernah mengalami serangan jantung dan operasi bypass. Mahathir keluar dari rumah sakit bulan lalu setelah sempat dirawat akibat infeksi Covid-19.
Baca: Raja Malaysia Serukan Percepatan Pemilu Jelang Datangnya Musim Hujan
(WIL)
