Antisipasi Data Inflasi, Dolar AS Lanjutkan Penguatan

New York: Dolar AS sedikit lebih tinggi terhadap sejumlah mata uang utama dunia lainnya dalam perdagangan yang bergejolak pada akhir transaksi Selasa (Rabu pagi WIB). Pelaku pasar dengan cemas mengantisipasi laporan inflasi utama AS yang diperkirakan akan menunjukkan tekanan harga tetap kuat.
 

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,06 persen menjadi 113,2150 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro menguat menjadi USD0,9712 dari USD0,9706 di sesi sebelumnya. Poundsterling Inggris turun menjadi USD1,1025  dari USD1,1058 di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi USD0,6267 dari USD0,6298.
 
Reaksi pasar di atas muncul karena para pedagang melihat indeks harga konsumen AS September yang akan dirilis pada Kamis, 13 Oktober 2022, untuk indikasi terbaru tentang seperti apa gambaran inflasi. Laporan suram dari Dana Moneter Internasional (IMF)  mengatakan negara-negara yang mewakili sepertiga dari produksi dunia bisa berada dalam resesi tahun depan. IMF juga memangkas perkiraan pertumbuhan global 2023 lebih lanjut.
 
“Getaran risk-off akan bertahan sampai kita melihat beberapa kabar baik dan ini semua positif terhadap dolar AS,” kata Direktur Valas & Manajemen Risiko Logam Mulia di Silver Gold Bull di Toronto Erik Bregar dikutip dari Antara, Rabu, 12 Oktober 2022.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Saya bisa melihatnya mendorong dolar lebih tinggi lagi, meskipun orang berpikir ini adalah perdagangan yang ramai. Tapi trennya pasti dollar-bullish sekarang,” jelas dia.
 
Secara keseluruhan, sentimen dolar AS tetap positif karena kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga dan ketegangan geopolitik membuat investor gelisah.
 

(SAW)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *