Korban Tragedi Kanjuruhan Terlanjur Beli Obat Sendiri, Wali Kota Malang: Kami Ganti

Malang: Pemerintah Kota (Pemkot) Malang masih terus memantau kondisi para korban dan keluarga korban tragedi Stadion Kanjuruhan yang berdomisili di Kota Malang, Jawa Timur. Pemantauan dilakukan secara intensif melalui lurah di lima kecamatan.
 
Wali Kota Malang, Sutiaji, memastikan Pemkot Malang bakal memberikan pengobatan pada korban luka-luka. Selain itu, Pemkot Malang menjamin pendidikan anak-anak para korban meninggal dunia.
 
“Ada teman-teman (korban luka) yang membeli obat sendiri, maka akan kami ganti. Kuitansinya dilampirkan, nanti akan kami (Pemkot) ganti. Proses verifikasinya lewat kelurahan by name by address,” kata Sutiaji, Rabu, 12 Oktober 2022.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Selama beberapa hari ini, Sutiaji bersama jajaran secara bergiliran bertakziah ke rumah para korban tragedi Stadion Kanjuruhan. Hari ini, ada empat rumah korban yang dikunjungi di Kecamatan Klojen.
 
Keempat lokasi itu antara lain kediaman almarhumah Mita Maulidya di Kelurahan Kasin, kediaman almarhumah Najwa Zalfa Abdillah di Kauman, kediaman almarhum Daffa Fahrudin Wijaya di Kelurahan Kiduldalem, dan rumah almarhumah Nafisatul Mukhoyaroh di Kampung Putih.  
 
“Kami hadir di sini bukan yang pertama dan terakhir. Tapi ke depan kami (jajaran) akan terus berikan dampingan,” ujar Sutiaji.
 

Sutiaji juga memastikan pendampingan psikologis dari tim trauma healing untuk korban dan keluarga korban.
 
“Kehadiran kami, mengajak dengan teman-teman dari Dinas Kesehatan, para organisasi perangkat daerah, dan teman-teman dari trauma healing yang perlu ada pendampingan psikologi. Ini akan kami lakukan terus menerus. Bukan hanya yang 30 korban meninggal, tapi termasuk para korban yang sekarang masih dirawat dan keluarganya,” ujarnya.
 
Saat ini, Pemkot Malang tengah menyiapkan skema bantuan lanjutan untuk korban luka ringan dan berat dengan nilai Rp2,5 juta per orang. Bantuan tersebut sedang dalam proses verifikasi data calon penerima.
 
“Kami terus berusaha supaya meringankan beban. Yang walaupun mohon maaf, ini tidak bisa menukar nyawa dari saudara kita yang telah pergi mendahului kita semua. Ini bentuk empati dari masyarakat kita dan menunjukkan bahwa Pemerintah hadir,” ungkap dia. 
 
Sebanyak 132 orang meninggal dunia akibat kerusuhan yang terjadi usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam 1 Oktober 2022. Pada Tragedi Stadion Kanjuruhan ini, ratusan orang lainnya juga dilaporkan mengalami luka-luka dan sebagian diantaranya dirawat di rumah sakit.
 

(NUR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *