NasDem DIY Beri Pendidikan Politik untuk 21 Ribu Kader

Yogyakarta: Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sedang menyiapkan program sekolah kader menyongsong Pemilu 2024. Program ini bekerja sama dengan praktisi pemilu, akademisi, lembaga survei, dan jurnalis. 
 
Ketua DPW Partai NasDem DIY Subardi mengatakan 21 ribu kader NasDem se-DIY akan mengikuti sekolah kader. Sekolah kader akan digelar bertahap hingga pertengahan tahun 2023.
 
Para peserta akan diberikan pelatihan soal komunikasi publik, pendidikan politik, pemetaan suara dapil, strategi kampanye, pelatihan saksi pemilu, hingga pengawalan hasil suara pemilu.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Bulan Oktober ini kader-kader NasDem di seluruh DIY akan mengikuti sekolah kader. Kami ingin ada perbaikan kualitas pemilu. Bagi saya itu harus dimulai dari internal partai,” kata Subardi saat membuka sekolah kader di hotel Merapi Merbabu, Seturan, Sleman, Rabu, 12 Oktober 2022. 
 
Menurut dia, sekolah kader bertujuan mencetak kader NasDem yang paham dinamika kontestasi politik, termasuk strategi pemenangan pemilu. Pelaksanaan sekolah kader juga penting sebagai wadah penanaman ideologi partai dan manajemen organisasi.
 

Sebagai partai modern, NasDem memastikan proses kaderisasi adalah unsur fundamental yang harus dipenuhi. Pembentukan kader yang visioner tidak bisa instan. Proses kaderisasi dan pendidikan politik harus dilakukan berkelanjutan.
 
“NasDem tidak memilih cara-cara instan. Sekolah kader ibarat laboratorium yang akan mencetak kader bermutu. Jadi kita siapkan dari sekarang,” kata dia. 
 
Subardi menjelaskan manfaat lain dari sekolah kader adalah adanya ikatan ideologi antarkader NasDem. Ikatan tersebut akan turut membangun kedekatan antara masyarakat dengan partai.
 
Menurut dia, selama ini persoalan rendahnya kedekatan partai dengan masyarakat dianggap menjadi salah satup faktor rendahnya kualitas pemilu. Tanpa kedekatan tersebut, masyarakat mudah tergiring opini liar, mudah terprovokasi, dan marak terjadi politik hitam. 
 
“Sebagai kontestan pemilu, tentu kami ingin membangun politik yang mencerdaskan. Caranya bagaimana? Ya cetak kualitas kader dulu agar memiliki ikatan ideologi, menjadi kader bermutu, baru kita wujudkan kualitas pemilu,” ujar anggota Komisi VI DPR ini. 
 
Peserta dari sekolah kader terdiri dari pengurus struktural dari DPW hingga ke tingkat ranting. Ada pula peserta dari rekrutmen baru dan sejumlah bakal calon legislatif. Kehadiran sekolah partai ini akan membuat kader NasDem menjadi kader yang memiliki idealisme politik dan nalar kebangsaan.
 
“Jadi sekolah kader ini akan melatih kader NasDem menjadi profesional, idealis, memiliki standar moral, dan bernalar kebangsaan. Melalui sekolah kader, NasDem akan memiliki tradisi intelektual, bukan konfliktual,” ungkap dia.
 

(NUR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *