SOERATKABAR.COM, Jakarta – Presiden Rusia Vladimir Putin memuji Presiden Iran Ebrahim Raisi sebagai “politisi luar biasa”. Putin menyebut kematiannya dalam kecelakaan helikopter adalah “kehilangan yang tidak tergantikan.”
Iran telah menjadi salah satu sekutu politik utama Rusia sejak Moskow melancarkan serangan terhadap Ukraina pada tahun 2022. Teheren disebut memasok teknologi drone yang penting.
“Raisi adalah politisi luar biasa yang seluruh hidupnya didedikasikan untuk mengabdi pada tanah airnya,” kata Putin dalam suratnya kepada pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang diterbitkan di situs Kremlin, dilansir kantor berita AFP, Senin (20/5/2024).
“Sebagai sahabat sejati Rusia, dia memberikan kontribusi pribadi yang sangat berharga bagi pengembangan hubungan bertetangga yang baik antara negara kita, dan melakukan upaya besar untuk membawanya ke tingkat kemitraan strategis,” tambahnya.
Pemimpin Kremlin itu mengatakan dia menyampaikan belasungkawa kepada Khamenei dan rakyat Iran dalam “menghadapi kehilangan yang begitu besar dan tidak tergantikan.”
Raisi dinyatakan meninggal pada Senin (20/5) setelah tim penyelamat menemukan helikopternya yang jatuh di wilayah pegunungan yang diselimuti kabut. TV pemerintah Iran mengumumkan bahwa “abdi bangsa Iran, Ayatollah Ebrahim Raisi, telah mencapai tingkat kesyahidan tertinggi” dan menyiarkan gambar-gambar semasa hidup Raisi.
Presiden Raisi dan 8 orang lainnya dipastikan tewas dalam kecelakaan helikopter itu. Helikopter mereka jatuh saat melintasi daerah pegunungan dalam kabut tebal pada Minggu (19/5) sore waktu setempat.
“Presiden Republik Islam Iran, Ayatollah Ebrahim Raisi, mengalami kecelakaan saat bertugas dan menjalankan tugasnya untuk rakyat Iran dan menjadi martir,” lapor kantor berita Iran, Mehr, yang mengutip seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya. Sementara media-media lain juga melaporkan berita tersebut.
Selain Raisi, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, yang dikenal karena sentimen anti-Israel dan skeptisismenya terhadap Barat, juga tewas dalam kecelakaan heli tersebut. Selain itu tujuh orang lainnya juga tewas, termasuk pilot, pengawal, dan pejabat-pejabat politik dan agama.
Raisi yang ultrakonservatif, telah menjabat sejak tahun 2021, pada saat Iran diguncang oleh protes massal, krisis ekonomi yang diperburuk oleh sanksi Amerika Serikat, dan perseteruan yang memanas dengan musuh bebuyutan Israel. (dtk)