Viral Wisatawan Masuk Masjid Apung Diminta Bayar Rp5.000, Begini Faktanya : Okezone Travel

VIRAL video di media sosial berisikan pengakuan seorang pria yang hendak menunaikan ibadah di masjid yang berada di kawasan wisata Pesisir Selatan, Sumatera Barat, yang dimintai retribusi sebesar Rp5.000.

Video ini diunggah oleh akun Facebook Herdy Anto. Dijelaskan, insiden ini terjadi Masjid Terapung Samudera Ilahi Painan, Sumbar, pada Kamis (12/5/2022).

Dalam video tersebut, tampak seorang pria mencoba protes karena diminta membayar saat hendak salat.

Perekam video merasa heran karena posisi stan penukaran karcis sebelumnya berada di samping masjid justru sekarang berpindah tempat ke depan masjid.

masuk masjid bayar

Petugas karcis menyatakan, masjid yang hendak dituju pengunjungnya terletak di dalam kawasan wisata. Retribusi tersebut resmi dan perintah dari bupati.

“Karena ini sudah masuk wisata, bukan masuk masjid yang membayar. Dan ini sudah perintah (bupati)”, ujar penjaga loket.


Video ini menuai komentar warganet. Banyak warganet yang menyesalkan kebijakan tersebut mengingat kawasan itu adalah tempat ibadah.

infografis

“Dibangun pake duit rakyat. eh malah ambil untung dari rakyat juga,” tulis salah satu akun.

” PERLU DI BUBARKAN, MERESAHKAN WARGA YANG INGIN SHOLAT, JANGAN BEGINI DONG:(((,” ungkap warganet.

” Alasan dispar terlalu dibuat2.. seharusnya dengan ada pendapatan sudah bisa membuat pagar di sekeliling kawasan wisata.. masa masjid dibuat untuk wisata.. kepala dinas yang aneh,” komentar kritis warga.

Tanggapan Dispar

Kepala Dinas Pariwisata Pesisir Selatan Suhendri Zainal menjelaskan, retribusi itu bukan retribusi masuk masjid, itu adalah retribusi masuk kawasan destinasi wisata.

“Kebetulan, lokasi yang memungkinkan yang tidak ada kebocoran yang tidak ada bisa orang bermain di sekitar situ (lokasi masjid),” tegasnya dilansir dari ANTARA.

Suhendri menyatakan, saat jam tertentu waktu sholat, asar dan jumat itu digratiskan untuk masuk.

“Orang kan kadang-kadang datangnya jam 10, atau jam 3 dan ada yang bercelana pendek katanya mau sholat,” akunya.

Ia menyebutkan, masjid ini dibangun sebagai salah satu daya tarik objek wisata di Pantai Carocok.

“Sekali lagi retribusi itu masuk kawasan wisata, yang di viral kan itu seolah masuk masjid bayar,” ujarnya.

Lebih lanjut, Suhendri mengungkapkan alasan melakukan pemungutan retribusi di depan masjid.

“Kenapa di sana posisinya, karena kita belum ada pagar untuk semua kawasan itu, untuk menghindari kebocoran pendapatan asli daerah (PAD), menghindari orang bisa menggendong melalui pintu-pintu tikus itu, di sana bisa kita tutup peluang sekalian bisa meningkatkan PAD,” kata dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *