Peringatan 1 Abad Perhimpunan Indonesia Digelar di Kota Leiden Belanda

Leiden: Peringatan 100 tahun Perhimpunan Indonesia diperingati di Kota Leiden, Belanda. Seabad yang lalu, organisasi mahasiswa dan pelajar dari Indonesia di negara Belanda yang sejak 1908 dibentuk dengan nama ‘Indische Vereeniging’ atau Perhimpunan Hindia resmi beralih nama menjadi ‘Indonesische Vereeniging’, atau Perhimpunan Indonesia.
 
Untuk memaknai tonggak sejarah itu, diselenggarakan pameran dan sarasehan sebagai refleksi sejarah sekaligus memantik kampanye kesadaran publik tentang lini masa monumental bagi perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.
 
Sarasehan dilaksanakan secara hybrid untuk menjangkau publik di tanah air, termasuk jaringan PPI di seluruh dunia. Turut hadir untuk memberikan kesaksian sejarah dan pesan-pesan dalam forum tersebut adalah Prof. Dr. Meutia Farida Swasono, M.S. dan Dra. Halida Nuriah Hatta, M.A. Keduanya adalah putri dari Mohammad Hatta, salah satu tokoh Perhimpunan Indonesia sekaligus Proklamator kemerdekaan RI.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“PPI perlu menuangkan visi untuk meneruskan sejarah. PPI harus menggunakan seluruh potensi yang ada untuk menulis sejarahnya sendiri. PPI memiliki tugas penting untuk menjadi penerus dari Perhimpunan Indonesia dan perjuangannya di masa kolonial, terutama menjaga semangat nasionalisme,” kata Meutia Hatta, dikutip dari keterangan KBRI Den Haag, Selasa, 27 September 2022.
 
“PPI perlu mengombinasikan aktivitas sosial dengan refleksi sejarah untuk menjaga dan meneruskan semangat perjuangan Perhimpunan Indonesia,” sambungnya.
 
Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) lahir dari Perhimpunan Indonesia.
 
Untuk menambah bobot diskusi, utamanya dalam konteks peran dan kontribusi pelajar dan pemuda dalam pembangunan berkelanjutan, Ketua OJK RI, Mahendra Siregar, juga hadir menyampaikan pidato.
 
“Peran PPI dan diaspora adalah untuk mendorong upaya-upaya dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia, diantaranya dengan menjaga perekonomian dan pembangunan berkelanjutan; mendorong prinsip-prinsip ESG (Environment, Social, Governance); dan meningkatkan kualitas SDM Indonesia sehingga semakin produktif, inovatif, dan kreatif,” ucapnya.
 
Melalui refleksi sejarah ini, Duta Besar RI untuk Belanda, Mayerfas juga mengajak seluruh pemangku kepentingan, meliputi PPI, alumni, diaspora, dan masyarakat luas, untuk menggunakan kesempatan ini guna memperbarui komitmen, memperkuat rasa kebangsaan, dan yang terpenting menyatukan visi dan langkah untuk bersama-sama berupaya mewujudkan Indonesia yang berdaulat, maju, adil, dan makmur.
 
Baca juga: Sambil Menari Poco-Poco, Begini Meriahnya Resepsi Diplomatik HUT ke-77 RI di Belanda
 

(WIL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *