Korea Selatan Targetkan Kuasai 12 Persen Bisnis Kendaraan Listrik Dunia

Suara.com – Korea Selatan memiliki target untuk menguasai 12 persen bisnis kendaraan listrik secara global pada 2030 nanti. Negara itu kini terus meningkatkan produksi kendaraan listrik (EV) mereka lebih dari dua kali lipat.

Pemerintah setempat juga berjanji untuk memberikan insentif pajak dan berbagai tindakan pendukung untuk mempromosikan investasi pembuat mobil senilai sekitar 95 triliun won pada 2026.

Yonhap melaporkan, Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan telah menyampaikan rencana komprehensif selama pertemuan yang dipimpin oleh Menteri Perindustrian Lee Chang-yang dan dihadiri oleh pejabat senior pembuat mobil besar dan perusahaan terkait, termasuk Hyundai Motor Co., Kia Corp., GM Korea dan operator nirkabel utama KT Corp.

Merujuk pada rencana tersebut, pembuat mobil Korea Selatan berencana untuk meningkatkan produksi kendaraan listrik global mereka menjadi 3,3 juta unit gabungan pada tahun 2030 dari sekitar 254.000 unit yang dicatat tahun lalu sehingga mencakup 12 persen pasar kendaraan listrik dunia. Pangsa pasar mereka mencapai 5 persen pada 2021.

Baca Juga:
Soal Penggunaan Kendaraan Listrik, Ridwan Kamil : Jawa Barat Siap

Guna mencapai target, mereka berjanji mengembangkan perangkat lunak utama untuk kendaraan listrik dengan teknologi mereka sendiri pada tahun 2026 dan membina 30.000 personel dengan keahlian di sektor mobil masa depan, serta 300 perusahaan yang berspesialisasi dalam pengembangan perangkat lunak otomotif pada tahun 2030.

Kementerian terkait menyebut, untuk semikonduktor otomotif, negara itu bertujuan untuk membuat prosesor, sensor, dan bagian utama lainnya untuk menggandakan pangsa pasar globalnya menjadi 6,6 persen pada tahun 2030.

Dengan demikian, menambahkan pengembangan kendaraan listrik dan hidrogen yang sangat kompetitif juga di antara rencananya.

Untuk memastikan transisi cepat yang mulus, pemerintah negara itu berjanji untuk mendukung upaya produsen suku cadang mobil mendiversifikasi portofolio bisnis mereka.

Ini akan meningkatkan pemantauan situasi penawaran dan permintaan barang-barang industri utama yang sangat bergantung pada impor negara itu dan meningkatkan cadangan mereka untuk menjaga dari gangguan pasokan global yang tidak terduga.

Baca Juga:
Menhub : Kendaraan Listrik, Masa Depan Bagi Industri Transportasi Indonesia dan Dunia

Langkah dalam memajukan teknologi mengemudi otonom juga akan menjadi fokus utama, karena negara tersebut berjanji untuk mendukung komponen terkait utama untuk meningkatkan daya saing dengan membangun kompleks penelitian untuk produksi komersial mereka di dalam negeri mulai tahun 2024.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *