Nah Lho! Gegara Pemanasan Global, Negara Kaya Bakal Banyak Tekanan di COP27

Kinshasa: Para menteri lingkungan dari sekitar 50 negara berkumpul di Republik Demokratik Kongo (RD Kongo) untuk pembicaraan pertemuan iklim pra-COP27 pada Senin mendatang. Dalam pertemuan tersebut, negara-negara kaya diperkirakan akan mendapat banyak tekanan untuk berkontribusi lebih banyak dalam memerangi pemanasan global.
 
Pembicaraan informal di ibu kota RD Kongo, Kinshasa, akan dilakukan menjelang KTT Iklim COP27 di Mesir pada 6-18 November.
 
Dalam pertemuan informal ini, para menteri dan delegasi lainnya diharapkan membahas poin-poin yang mungkin dapat menjadi hambatan pada KTT utama.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Tetapi tidak ada pengumuman resmi yang diharapkan pada pra-COP27 di Republik Demokratik Kongo,” kata juru runding iklim negara itu, Tosi Mpanu Mpanu, kepada AFP, Jumat, 30 September 2022.
 
Seorang diplomat Barat mengatakan bahwa karena COP dan pra-COP keduanya diadakan di Afrika, penekanannya pasti ditujukan pada dukungan negara-negara industri ke negara-negara di selatan.
 
Tema tersebut juga hadir dalam pembicaraan iklim COP26 2021 di Glasgow, yang diakhiri dengan janji menjaga pemanasan global pada 1,5 derajat Celcius dibandingkan dengan tingkat pra-industri.
 
Negara-negara miskin telah mendorong mekanisme yang akan memperhitungkan kerusakan akibat perubahan iklim. Tetapi negara-negara kaya, beberapa di antaranya pencemar terbesar di muka Bumi — menolak seruan itu. Sebagian peserta malah setuju untuk membuka “dialog” tentang pembiayaan ganti rugi dari dampak perubahan iklim.
 
Mesir, yang menjadi presiden pertemuan COP27, telah mengatakan ingin membuat pertemuan puncak terbaru yang difokuskan pada implementasi kesepakatan.
 
Baca:  Perubahan Iklim Global Makin Bahaya, Pendekatan Yuridiksi Butuh Digencarkan
 

(WIL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *