Mentok! Houthi Sebut Gencatan Senjata Sudah Enggak Bisa Diapa-apain

Sanaa: Perjanjian gencatan senjata di Yaman berada di “jalan buntu,” kata kelompok pemberontak Houthi pada Sabtu kemarin. Pernyataan disampaikan satu hari sebelum gencatan senjata antar pemerintah Yaman dan Houthi itu berakhir hari Minggu ini, 2 Oktober 2022.
 
Konflik Yaman telah menewaskan ratusan ribu orang, yang disebut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai krisis kemanusiaan terburuk di era modern.
 
Gencatan senjata sementara, yang mulai berlaku pada April lalu dan telah dua kali diperbarui, dijadwalkan berakhir hari ini. Belum ada kepastian lebih lanjut meski Utusan PBB untuk Yaman, Hans Grundberg, berusaha memperpanjangnya.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Selama enam bulan terakhir, kami belum melihat adanya keinginan serius untuk menangani masalah kemanusiaan sebagai prioritas utama,” kata perwakilan Houthi dalam sebuah pernyataan, dikutip dari laman Al Arabiya News.
 
Sejak April lalu, pasukan loyalis pemerintah Yaman dan Houthi mematuhi sebagian besar poin gencatan senjata, termasuk mendukung penyaluran bantuan kemanusiaan. Namun kedua belah pihak juga saling menuduh terkait komitmen mereka masing-masing.
 
Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Yaman, Steven Fagin, mengatakan via twitter pada Sabtu kemarin bahwa dirinya “khawatir mengenai kurang adanya kemajuan” dalam pembicaraan pihak-pihak bertikai untuk memperpanjang gencatan senjata.
 
“Saya meminta semua pihak untuk tidak menyia-nyiakan kemajuan dalam enam bulan terakhir,” ungkap Fagin, yang mendesak adanya perpanjangan serta perluasan gencatan senjata di Yaman.
 

(WIL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *